Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Popcorn Bisa Dijual dan Populer di Bisokop

Kompas.com - 11/10/2020, 20:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat masuk ke bioskop, biasanya tercium aroma garam dan mentega yang menggoda. Itu berasal dari popcorn atau berondong jagung yang selalu dijual di bioskop.

Sebelum menonton di bioskop, biasanya penonton akan ditawari untuk membeli popcorn atau minuman.

Meski harganya lebih mahal daripada yang dijual di luar bioskop, namun menonton film tanpa popcorn akan terasa kurang.

Awalnya popcorn sempat dilarang dijual di bioskop. Bahkan dulu harganya sangat murah dan disejajarkan dengan cemilan atau snack lainnya.

Lalu bagaimana popcorn bisa dijual di bioskop?

Sejarah Popcorn

Dilansir Smithsonian, (3/10/2013), sejarah popcorn sangat luas dan ia bersinggungan dengan film-film di masa lalu.

Bioskop dan popcorn adalah sebuah simbiosis rasa dan tempat yang diciptakan untuk menyelamatkan industri bioskop yang masih muda di saat hampir bangkrut selama masa Great Depression pada 1930-an

Sekitar 8.000 tahun yang lalu, jagung dibudidayakan dari teosinte, rumput liar yang tidak seperti jagung modern yang dikenal sekarang.

Popcorn adalah nama yang umumnya diasosiasikan dengan biji jagung yang mengembang atau berondong.

Tapi sebenarnya popcorn adalah jenis jagung yang dicirikan oleh biji bertepung dengan dinding kernel yang keras.

Itu membantu pembentukan tekanan internal saat diletakkan di atas permukaan yang panas.

Itu adalah salah satu variasi jagung pertama yang dibudidayakan di Amerika Tengah.

"Popcorn pergi ke utara dan selatan, tetapi sejauh yang saya lihat, itu benar-benar hanya bertahan di Amerika Selatan," kata Andrew Smith, penulis Popped Culture: A Social History of Popcorn.

Baca juga: Demi Tiket Bioskop, Berapa Lama Orang Indonesia Harus Bekerja?

Namun di kemudian hari karena perdagangan, pedagang membawa kernel unik itu ke Amerika Utara.

"Kemungkinan besar, pemburu paus Amerika Utara pergi ke Chili, menemukan varietas berondong jagung, mengambilnya, dan mengira bahwa itu lucu, dan membawanya kembali ke New England pada awal abad ke-19," kata Smith.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kesaksian Warga Palestina yang Diikat di Kap Mobil dan Dijadikan Tameng oleh Tentara Israel

Kesaksian Warga Palestina yang Diikat di Kap Mobil dan Dijadikan Tameng oleh Tentara Israel

Tren
Ethiopia Selangkah Lagi Miliki Proyek Bendungan PLTA Terbesar di Afrika

Ethiopia Selangkah Lagi Miliki Proyek Bendungan PLTA Terbesar di Afrika

Tren
Jet Tempur Israel Serang Klinik di Gaza, Runtuhkan Salah Satu Pilar Kesehatan Palestina

Jet Tempur Israel Serang Klinik di Gaza, Runtuhkan Salah Satu Pilar Kesehatan Palestina

Tren
Sama-sama Baik untuk Pencernaan, Apa Beda Prebiotik dan Probiotik?

Sama-sama Baik untuk Pencernaan, Apa Beda Prebiotik dan Probiotik?

Tren
Dilirik Korsel, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Ditinggal STY?

Dilirik Korsel, Bagaimana Nasib Timnas Indonesia jika Ditinggal STY?

Tren
Ramai soal Siswi SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas, Ini Penjelasan Polisi, Kepsek, dan Disdik

Ramai soal Siswi SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas, Ini Penjelasan Polisi, Kepsek, dan Disdik

Tren
Perang Balon Berlanjut, Kini Korut Kirimkan Hello Kitty dan Cacing ke Korsel

Perang Balon Berlanjut, Kini Korut Kirimkan Hello Kitty dan Cacing ke Korsel

Tren
Perjalanan Kasus Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina yang Rugikan Negara Rp 1,8 T

Perjalanan Kasus Karen Agustiawan, Eks Dirut Pertamina yang Rugikan Negara Rp 1,8 T

Tren
Ini Kronologi dan Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Jakarta Timur

Ini Kronologi dan Motif Anak Bunuh Ayah Kandung di Jakarta Timur

Tren
Pasangan Haji Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Pasangan Haji Meninggal Dunia, Jalan Kaki Berjam-jam di Cuaca Panas dan Sempat Hilang

Tren
Kata Media Asing soal PDN Diserang 'Ransomware', Soroti Lemahnya Perlindungan Siber Pemerintah Indonesia

Kata Media Asing soal PDN Diserang "Ransomware", Soroti Lemahnya Perlindungan Siber Pemerintah Indonesia

Tren
Populasi Thailand Turun Imbas Resesi Seks, Warga Pilih Adopsi Kucing

Populasi Thailand Turun Imbas Resesi Seks, Warga Pilih Adopsi Kucing

Tren
Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Kisah Nenek Berusia 105 Tahun Raih Gelar Master dari Stanford, Kuliah sejak Perang Dunia II

Tren
Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Kronologi dan Kejanggalan Kematian Afif Maulana Menurut LBH Padang

Tren
7 Fakta Konser di Tangerang Membara, Vendor Rugi Rp 600 Juta, Ketua Panitia Diburu Polisi

7 Fakta Konser di Tangerang Membara, Vendor Rugi Rp 600 Juta, Ketua Panitia Diburu Polisi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com