Dalam mengidentifikasi benda-benda koleksi tersebut, pihak museum bekerja sama dengan negara-negara lain atau negara asal benda koleksi tersebut, melalui dialog konstruktif.
"Untuk Rijksmuseum, kami akan terus meneliti asal-usul koleksi kami yang datang dari negara bekas jajahan dan mengintensifkan kerjasama internasional," kata dia.
Baca juga: Sejarah Kuliner Indonesia Jadi Populer di Belanda, gara-gara Koran?
Sementara itu, Direktur Tropenmuseum, Stijn Schoonderwoerd menyebut niatan ini sebagai sebuah langkah maju yang signifikan.
Ia bahkan berharap niat ini segera bisa diwujudkan dalam bentuk kebijakan yang akan dieksekusi dalam jangka pendek.
“Dengan begini, Belanda bertanggung jawab dengan mengakui ketidakadilan (sejarah) dan memungkinkan untuk mengembalikannya,” ujar Schoonderwoerd.
Belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah Belanda, namun tindak pemulangan benda bersejarah sudah pernah dilakukan Belanda sebelumnya kepada Indonesia.
Benda yang dikembalikan Maret lalu adalah sebuah keris bertahtakan emas milik Pangeran Diponegoro.
Diponegoro dianggap sebagai seorang pemberontak dari Indonesia yang melawan Belanda di tahun 1825-1830.
Benda itu dikembalikan ke Jakarta setelah 45 tahun Belanda berjanji akan mengembalikannya.
Pemerintah Belanda pada tahun 1975 sebelumnya pernah menjanjikan akan mengembalikan keris milik Pangeran Diponegoro, yang sebelumnya mereka bawa agar harta budaya Indonesia itu hilang.
Baca juga: Selain Keris, Ini Dua Pusaka Pangeran Diponegoro yang Dikembalikan Belanda ke Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.