Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Klaim Penanganan Covid-19 di Indonesia Lebih Baik, Benarkah?

Kompas.com - 04/10/2020, 15:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Firdza menjelaskan, karena esensi pandemi adalah menghentikan penyebaran virus, maka indikator-indikator utama pandemi adalah testing massal, tracing massal (pelacakan dan isolasi), menurunkan positivity rate, dan menurungkan tingkat kematian.

"Jadi bukan banyaknya yang sembuh atau tingkat kesembuhan," tambahnya.

"Bahkan dalam persentase yang dibanggakan, Indonesia masih di bawah rata-rata dunia," lanjutnya.

Seperti diketahui, tingkat kesembuhan secara global dari virus corona adalah sebesar 75,14 persen.

Baca juga: Melihat Kasus Covid-19 di Indonesia Dibandingkan Negara Berpenduduk Besar Lainnya

Kondisi terkini 

Hingga Sabtu (3/10/2020), jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mendekati 300.000 kasus, atau saat ini sebanyak 299.506 dengan 11.055 kasus kematian dan 225.052 pasien sembuh.

Melansir data dari laman Worldometers, Minggu (4/10/2020) siang, jumlah kasus virus corona di dunia adalah sebanyak 35,1 juta.

Dari jumlah tersebut, lebih dari 1 juta pasien telah meninggal dunia.

Sementara, lebih dari 26 juta orang telah dinyatakan sembuh.

Adapun jumlah kasus aktif yang tercatat di dunia adalah sebanyak 7,97 juta dengan 7,9 juta pasien dalam kondisi ringan dan 66.096 pasien dalam kondisi serius atau kritis.

Jumlah kasus terbanyak masih dicatatkan Amerika Serikat (AS), yaitu sebanyak 7,6 juta kasus, disusul India, Brasil, Rusia, dan Kolombia.

Sementara, dari jumlah kasus kematian, kasus paling banyak juga dicatatkan oleh AS, yaitu dengan 214.277 kasus, disusul Brazil, India, Meksiko, dan Inggris.

Kemudian, dari jumlah pasien sembuh, jumlah kesembuhan tertinggi ada di India dengan lebih dari 5,5 juta, disusul AS, Brasil, Rusia, Kolombia.

Baca juga: Update Covid-19 di Dunia 4 Oktober: 35,1 Juta Orang Terinfeksi, 1 Juta Meninggal | WHO Tegur Turki

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com