Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Remdesivir, Obat Covid-19 yang Diberikan kepada Donald Trump

Kompas.com - 03/10/2020, 17:05 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinyatakan positif terinfeksi virus corona dan saat ini tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit militer Walter Reed.

Diberitakan beberapa media asing, Trump telah menerima dosis pertama remdesivir.

Selain menerima obat tersebut, pria kelahiran New York ini juga telah disuntik koktail antibodi poliklonal Regeneron, mengonsumsi famotidine, melatonin, aspirin, seng, hingga vitamin D.

Baca juga: Positif Covid-19, Apa Saja Pengobatan yang Diberikan kepada Trump?

Lantas, apa itu remdesivir?

Melansir Kompas.com (10/5/2020, remdesivir telah disetujui Pemerintah AS dalam penggunaan darurat terkait Covid-19.

Berdasarkan otorisasi penggunaan darurat yang diberikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration/FDA) pada 1 Mei 2020, rumah sakit dapat memberikan remdesivir secara intravena kepada pasien yang menggunakan ventilator atau membutuhkan bantuan oksigen tambahan.

Remdesivir merupakan obat pertama yang disetujui untuk mengobati penyakit Covid-19.

Baca juga: Lebih dari 1 Juta Kasus Positif, AS Izinkan Gunakan Remdesivir sebagai Obat Covid-19

Obat produksi Gilead Sciences tersebut diklaim dapat mempercepat waktu pemulihan pasien yang terinfeksi virus corona.

Disebutkan lebih jauh, obat remdesivir mampu mempersingkat waktu pemulihan pada 1.063 pasien dengan rata-rata sekitar empat hari dirawat di rumah sakit.

Obat ini awalnya diuji sebagai antivirus melawan ebola dan hepatitis C.

Baca juga: Menengok Bagaimana Ebola Membantu Afrika Menghadapi Virus Corona...

Cara kerja redemsivir

Ilustrasi remdesivir yang awalnya dikembangkan untuk obat antivirus ebola, kembali menunjukkan hasil uji klinis positif dalam penggunaannya untuk mengobati infeksi virus corona baru pada pasien Covid-19.SHUTTERSTOCK/felipe caparros Ilustrasi remdesivir yang awalnya dikembangkan untuk obat antivirus ebola, kembali menunjukkan hasil uji klinis positif dalam penggunaannya untuk mengobati infeksi virus corona baru pada pasien Covid-19.

Redemsivir menjadi salah satu obat yang masuk dalam standart of care Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Obat ini tidak boleh sembarangan diberikan kepada semua pasien Covid-19.

Redemsivir hanya ditujukan bagi pasien Covid-19 yang telah terkonfirmasi laboratorium, terutama untuk orang dewasa atau remaja berusia 12 tahun ke atas dengan berat badan minimal 40 kilogram.

Baca juga: Saat AS Mulai Distribusikan Remdesivir untuk Pasien Covid-19 di 6 Negara Bagian...

Obat ini akan menganggu replikasi virus baru dengan memasukkannya ke dalam gen virus baru.

Redemsivir disebutkan mampu menghambat replikasi virus sehingga tak terjadi keparahan lebih lanjut dan sistem imun pasien dapat mengendalikan virus.

Meski diklaim mampu menghambat replikasi virus dan mempersingkat waktu pemulihan pasien Covid-19, penggunaan remdesivir memunculkan efek samping.

Efek samping dari pemakaian obat ini diduga akan mempengaruhi hati, liver, bahkan ginjal.

Para ahli juga memperingatkan bahwa obat tersebut yang pada awalnya dikembangkan untuk mengobati penyakit ebola dan diproduksi oleh perusahaan farmasi Gilead, tidak boleh dilihat sebagai satu-satunya alternatif untuk obat virus corona.

Baca juga: Setelah Remdesivir, Jepang Setujui Deksametason Jadi Obat Covid-19

Remdesivir di Indonesia

Ilustrasi remdesivir untuk pasien Covid-19.SHUTTERSTOCK/Bernard Chantal Ilustrasi remdesivir untuk pasien Covid-19.

Redemsivir rencananya akan segera didistribusikan di Indonesia dalam waktu dekat.

PT Kalbe Farmas Tbk menjadi distributor obat redemsivir yang diproduksi perusahaan farmasi terkemuka India, Hetero.

Harga obat antivirus dengan merek dagang Covifor dibanderol Rp 3 juta per vial atau per dosis.

Vial merupakan suatu benda penampung cairan, bubuk, atau tablet farmasi. Umumnya, vial modern terbuat dari kaca atau plastik.

Obat remdesivir covifor hanya akan dijual dan dipasarkan di rumah sakit.

Baca juga: Covid-19, Pengobatan Donald Trump, dan Penggunaan Remdesivir...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Daftar Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com