Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Hapus 3 Jaringan asal Rusia, Diduga Intervensi Pemilu AS

Kompas.com - 26/09/2020, 09:10 WIB
Gloria Natalia Dolorosa

Penulis

Isi kampanyenya antara lain perang saudara Suriah, politik dalam negeri Turki, dan masalah geopolitik di kawasan Asia Pasifik.

Pada jaringan kedua, Facebook menghapus satu laman, lima akun Facebook, satu grup Facebook, dan tiga akun Instagram. Jaringan kecil ini berasal dari Rusia, utamanya di Turki dan Eropa, juga AS.

Operasi ini mengandalkan akun palsu dan mengarahkan orang ke situs mereka yang diklaim sebagai think-tank independen berbasis di Turki.

Akun ini menyamar sebagai penduduk lokal yang berbasis di Turki, Kanada, dan AS. Mereka juga merekrut orang untuk menulis di situs web mereka.

Posting yang mereka keluarkan di luar platform utamanya dalam bahasa Inggris dan Turki. Isinya, berita global dan peristiwa terkini yang relevan dengan negara sasaran.

Informasi yang mereka sebarkan termasuk pemilihan lokal, konspirasi geopolitik, pemilihan presiden dan parlemen di Hong Kong, Spanyol, Inggris Raya, dan AS. 

"Meski orang-orang di balik aktivitas ini berusaha menyembunyikan identitas dan koordinasi mereka, penyelidikan kami menemukan tautan ke individu yang terkait dengan aktivitas masa lalu oleh Badan Riset Internet Rusia (IRA)," tulis Facebook.

Sementara, pada jaringan ketiga, Facebook menghapus 23 akun Facebook, 6 halaman, dan 8 akun Instagram. Jaringan ini berasal dari Rusia dengan fokus pada audiens global, negara-negara tetangga Rusia, termasuk Belarus.

Mereka menggunakan kombinasi akun asli dan palsu untuk membuat persona fiktif, menciptakan posting dan mengomentari konten, serta mengarahkan orang ke situs web tertentu yang diklaim sebagai jurnal independen.

Persona palsu ini menyamar sebagai editor dan peneliti meminta artikel untuk situs web tersebut.

Contoh posting dari jaringan ketiga yang dihapus Facebook.https://about.fb.com/ Contoh posting dari jaringan ketiga yang dihapus Facebook.

Jaringan ini membuat posting, utamanya dalam bahasa Rusia dan Inggris, tentang protes dan pemilihan umum di Belarus dan politik Rusia dan Ukraina. Hubungan Rusia-NATO serta kritik terhadap kebijakan luar negeri AS juga menjadi bahan posting.

"Penyelidikan kami menemukan hubungan (jaringan ini) dengan individu-individu di Rusia, termasuk mereka yang terkait dengan dinas intelijen Rusia," kata Facebook.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com