Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Klaim Pengobatan Rumahan untuk Covid-19 Sudah Disetujui WHO

Kompas.com - 25/09/2020, 14:20 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah akun di media sosial melayangkan informasi mengenai pengobatan rumahan untuk Covid-19 berupa lada hitam, madu, dan jahe sudah disetujui badan kesehatan dunia, WHO.

Informasi yang dijumpai dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris itu kembali dibagikan di media sosial.  

WHO menegaskan belum menyetujui pengobatan rumahan untuk menyembuhkan Covid-19.

Narasi yang Beredar

Akun Facebook Sukha Kalika pada Jumat (18/9/2020) menulis soal pengobatan rumahan yang berasal dari seorang mahasiswa di Pondicherry University, India, disetujui WHO. Berikut isi lengkap statusnya:

"Perawatan di rumah Kovid
(melalui Krishna Mangala Swami)
Ada kabar baik
Akhirnya, Ramu, seorang mahasiswa India di Universitas Pondicherry, menemukan pengobatan rumahan untuk Kovid 19, yang pada awalnya disetujui oleh WHO.
Ia membuktikan bahwa dengan mengisi satu sendok teh bubuk lada hitam,
Dua sendok teh madu
Sedikit jus jahe
Jika diminum terus menerus selama 5 hari, efek korona bisa dihilangkan hingga 100%.
Seluruh dunia mulai menjalani perawatan ini, akhirnya menjadi pengalaman yg membahagiakan tahun 2020."

Isi status tersebut disebarkan juga oleh akun Facebook Ratna Dey. Pada Rabu (23/9/2020), dia menulis status sebagai berikut:

"Finally a INDIAN student from PONDICHERRY university, named RAMU found a home remedy cure for Covid-19 which is for the very first time accepted by WHO. - He proved that by adding 1 tablespoon of black pepper powder to 2 tablespoons of honey and some ginger juice for consecutive 5 days would suppress the effects of corona. And eventually go away 100%
- Entire world is starting to accept this remedy. Finally a good news In 2020!!
PLEASE CIRCULATE"

Status Facebook soal pengobatan rumahan Covid-19 yang disetujui WHO.Facebook Status Facebook soal pengobatan rumahan Covid-19 yang disetujui WHO.

Penjelasan WHO

Perwakilan World Health Organization (WHO) untuk regional India, Supriya Bezbaurah, mengatakan klaim tersebut palsu.

"Ini adalah berita palsu dan WHO belum menyetujui pengobatan rumahan semacam itu untuk menyembuhkan Covid-19," tulis WHO dikutip AFP Fact Check.

Dokumen WHO menyebut, meski sejumlah pengobatan barat, tradisional, atau rumahan dapat memberikan kenyamanan dan meringankan gejala Covid-19 ringan, hingga saat ini belum ada obat yang terbukti dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit tersebut.

"WHO tidak merekomendasikan pengobatan sendiri dengan obat apa pun, termasuk antibiotik, sebagai pencegahan atau pengobatan Covid-19," tulis WHO.

Berdasarkan artikel Kompas.com, Koordinator Media Sosial di Pondicherry University di India, Dr. R. Venketesh Kumar, mengatakan informasi tidak benar yang beredar di platform media sosial telah diketahui pihak kampus.

Menurutnya, universitas tidak ada hubungannya dengan pesan tersebut.

Pesan tersebut pernah mengemuka pada Juli 2020. Bantahan soal itu pernah dimuat di Kompas.com. Kini, pesan itu muncul kembali.

Kesimpulan

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa pengobatan Covid-19 ala rumahan berbahan jus jahe dan lada hitam yang diklaim disetujui WHO tidak benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com