Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hal Positif yang Bisa Terjadi Selama Resesi

Kompas.com - 24/09/2020, 07:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

Masa ekonomi yang sulit dapat menciptakan peluang pembelian yang sangat besar. Saham murah, bagi mereka yang memasuki pasar.

Selain itu, keterjangkauan rumah meningkat dan pembeli rumah baru bisa mendapatkan harga murah.

Pengusaha mungkin menemukan tanah, tenaga kerja, dan modal yang mereka butuhkan untuk memulai bisnis baru menjadi lebih terjangkau.

Ketika penurunan memberi jalan untuk pemulihan, pasar ekuitas sering mencapai ketinggian yang lebih tinggi daripada sebelum resesi atau depresi.

Tapi ini tidak akan terjadi jika pemerintah atau bank sentral mengambil tindakan untuk menjaga aset agar tidak jatuh dan membengkak kembali di pasar.

Baca juga: Jika Terjadi Resesi Ekonomi, Apa Dampaknya pada Harga Bahan Pokok?

3. Peningkatan tabungan

Kesulitan ekonomi dapat membuat perubahan pola pikir konsumen. Seperti halnya resesi yang dapat mendisiplinkan investor, resesi dapat menyebabkan konsumen lebih berhati-hati.

Ketika kredit mengering dan pendapatan semakin ketat, konsumen dipaksa untuk hidup sesuai dengan pendapatan yang dimiliki dan berhenti mencoba untuk hidup di atas kemampuan mereka.

Hal itu umumnya menyebabkan tingkat tabungan nasional meningkat dan memungkinkan investasi dalam perekonomian.

Tapi ini tidak bisa terjadi jika pemerintah menekan suku bunga dan mendorong konsumsi yang berlebihan selama resesi.

4. Beberapa bisnis berkembang

Dilansir Nasdaq, Minggu (23/2/2020), mungkin tidak ada yang namanya industri 'tahan resesi'. Tetapi ada beberapa bisnis yang cenderung berhasil dalam resesi.

Berikut ini daftarnya:

  • Industri permen
  • Layanan pemeliharaan
  • Toko grosir atau supermarket
  • Pengacara masalah kebangkrutan

Konsumsi permen meningkat drastis selama resesi hebat 2007-2009. Faktanya, pada 2008 keuntungan Cadbury meningkat sebesar 30% dan Nestle melaporkan peningkatan laba hampir 11%.

Mengenai layanan pemeliharaan, orang-orang saat resesi cenderung memilih memperbaiki barang-barang yang rusak daripada membeli sesuatu yang baru.

Hal itu menguntungkan pengusaha perbaikan kendaraan bermotor, tukang reparasi, dan semacamnya.

Terkait toko grosir, ketidakstabilan ekonomi membuat orang-orang lebih jarang makan di luar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com