Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Narasi Video Diklaim Banjir Bandang di Sukabumi, Jawa Barat

Kompas.com - 22/09/2020, 18:41 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah video yang diklaim sebagai video banjir besar di Sukabumi, Jawa Barat, pada 21 September 2020 beredar di media sosial.

Faktanya, video itu adalah video banjir di Jepang pada 2011. Maka, narasi banjir bandang di Sukabumi yang dikaitkan dengan video tersebut tidak benar.

Narasi yang Beredar

Di media sosial Facebook, sejumlah akun mengunggah video dengan narasi video tersebut adalah rekaman banjir bandang di Sukabumi.

Di dalam video itu, terekam kondisi banjir besar menghanyutkan puing rumah dan kendaraan.

Banjir meluap hingga menabrak pembatas jalan. Banjir lantas menyeret deretan mobil yang tengah diparkir.

Salah satu akun di Facebook yang mengunggah video tersebut dengan narasi banjir bandang di Sukabumi adalah Oom Bayu Nasution. Dia mengunggah video berdurasi 1 menit 20 detik itu pada Selasa (22/9/2020) disertai kalimat berikut:

"Subhannallah allahuakbar
Pray for cicuruk sukabumi jawa barat
Banjir bandang 21 september 2020"

Unggahannya sudah dibagikan 222 kali dan ditonton 6.800 kali. Video serupa juga diunggah akun Facebook Cindy Saputra.

Potongan gambar video dengan klaim yang tidak tepat, yakni banjir bandang di Sukabumi, Jawa Barat.Facebook Potongan gambar video dengan klaim yang tidak tepat, yakni banjir bandang di Sukabumi, Jawa Barat.

Sementara, akun Facebook Ferdinan Sule mengunggah video yang nyaris sama dengan video yang dibagikan dua akun di atas. Namun, ada sejumlah gambar dalam video berdurasi 4 menit 30 detik itu tidak ada di dalam video yang diunggah Oom Bayu Nasution.

Narasi yang dibagikan akun Ferdinan Sule adalah banjir bandang di Sukabumi, Jawa Barat.
Hingga Selasa (22/9/2020, unggahan Ferdinan Sule mendapat 533 komentar dan sudah dibagikan 1.000 kali serta ditonton 67.000 kali.

Penjelasan

Video yang diunggah akun Facebook di atas sama dengan video di YouTube yang diunggah pada Maret 2011.

Video yang diunggah channel kurou199 tersebut berdurasi 1 menit 21 detik. Judul video adalah "11 Maret: tsunami terlihat dari sekolah menengah pertama Yuriage."

"Ini adalah video tsunami yang menerjang Yuriage, Kota Natori, Miyagi Prefecture," tulis channel YouTube kurou199.

Tangkapan layar video tsunami di Yuriage, Natori, Miyagi prefecture, Jepang, pada 2011. YouTube Tangkapan layar video tsunami di Yuriage, Natori, Miyagi prefecture, Jepang, pada 2011.

Berdasarkan artikel Kompas.com, pada 11 Maret 2011 gempa 9,0 magnitudo mengguncang kawasan Tohoku, Jepang, dan menimbulkan tsunami.

Pusat gempa terletak di 130 kilometer (km) timur kota Sendai, prefektur Miyagi, dengan kedalaman 30 km di bawah Samudra Pasifik.

Ini adalah gempa terdahsyat dalam sejarah Jepang dan terbesar keempat sepanjang sejarah dunia.

Gelombang air laut masuk ke daratan sejauh 10 km dan menyebabkan Sungai Natori meluap.

Gelombang tsunami yang menghantam pantai merusak prefektur Iwate, tepat di utara prefektur Miyagi, serta Fukushima, Ibaraki, dan Chiba, prefektur di sepanjang Pantai Pasifik di selatan Miyagi.

Sementara itu, banjir bandang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, pada Senin (21/9/2020) sore, tepatnya di Kecamatan Cicurug. Dikutip dari Kompas.com, hingga Senin (21/9/2020) malam, sedikitnya 12 unit rumah terbawa hanyut banjir bandang.

Selain itu, sebanyak 85 unit rumah dilaporkan terendam.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, video yang beredar di media sosial dengan narasi banjir besar di Sukabumi, Jawa Barat, tidak benar.

Video tersebut bukanlah video yang merekam banjir di Sukabumi pada September 2020, melainkan tsunami di Jepang pada 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com