Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Sistem Kesehatan Publik di India Terancam Kolaps

Kompas.com - 21/09/2020, 10:28 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Kekurangan oksigen

Sebelumnya, melansir BBC, 14 September 2020, dengan bertambahnya kasus-kasus baru Covid-19, permintaan terhadap oksigen meningkat secara eksponensial.

Rumah sakit dan pusat layanan mengonsumsi hingga 2.700 ton oksigen per hari bulan ini.

Jumlah ini meningkat tajam dibandingkan bulan April, di mana konsumsi hanya sebesar 750 ton.

"Saat ini, 45 persen oksigen yang kami produksi untuk industri, sedangkan 55 persen lainnya untuk rumah sakit dan panti jompo," kata Presiden All India Industrial Gases Manufeacturers Association, Saket Tikku.

Menurut Tikku, pemerintah berada di posisi sulit. Jika persediaan oksigen industri untuk pabrik dipotong, kegiatan industri pun akan jatuh.

Sebaliknya, jika kekurangan oksigen di rumah sakit tidak dapat terselesaikan, nyawa para pasien akan berada dalam bahaya. 

Kesalahan prioritas

Terlepas dari tantangan-tantangan ini, Pemerintah India telah membuka kembali gym, sebagian tempat kerja, hingga pasar.

Penerbangan evakuasi internasional juga dioperasikan setiap hari. Begitu pula dengan layanan kereta api.

Hanya bioskop, sekolah, dan universitas yang tetap ditutup.

Kementerian Kesehatan sendiri mengklaim tidak adanya kekurangan ventilator di level nasional.

"Kapasitas harian saat ini untuk produksi oksigen di India adalah lebih dari 6.900 metrik ton. Kami memastikan manajemen inventori yang layak di level rumah sakit. Kami berencana untuk mengisi stok-stok tersebut secara tepat waktu," kata Sekretaris Kessehaan Rajesh Bushan.

Di awal bulan ini, Komisi Keuangan menyebut bahwa negara akan memerlukan dana sebesar 58 miliar Euro atau sekitar 100 trilliun rupiah selama lima tahun ke depan untuk penyediaan layanan kesehatan dasar bagi masyarakat.

Para ahli mengkhawatirkan jumlah total kasus kematian di India mengalami lonjakan dalam beberapa minggu ke depan dengan dilonggarkannya pembatasan penguncian di seluruh wilayah kecuali yang berisiko tinggi.

Baca juga: Longgarkan Pembatasan Sosial, India Laporkan 89.706 Kasus Corona dalam 24 Jam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Upacara 17 Agustus Digelar di Dua Lokasi, Kok Bisa? Ini Kata Jokowi

Tren
Hasto Diperiksa KPK soal Harun Masiku, Mengaku Kedinginan dan Protes Ponsel Disita

Hasto Diperiksa KPK soal Harun Masiku, Mengaku Kedinginan dan Protes Ponsel Disita

Tren
Polisi Tetapkan Tersangka Keempat Kasus Tewasnya Bos Rental Mobil di Pati, Ini Perannya dalam Pengeroyokan

Polisi Tetapkan Tersangka Keempat Kasus Tewasnya Bos Rental Mobil di Pati, Ini Perannya dalam Pengeroyokan

Tren
Karier Grace Natalie Melejit Usai Pilpres 2024, Terima 2 Jabatan Kurang dari Sebulan

Karier Grace Natalie Melejit Usai Pilpres 2024, Terima 2 Jabatan Kurang dari Sebulan

Tren
Berbeda dengan Manusia, Begini Cara Anjing Melihat Warna dan Dunia

Berbeda dengan Manusia, Begini Cara Anjing Melihat Warna dan Dunia

Tren
Detik-detik Mobil Seret Pompa Pertalite di SPBU Cilegon hingga Berakibat Kebakaran

Detik-detik Mobil Seret Pompa Pertalite di SPBU Cilegon hingga Berakibat Kebakaran

Tren
Jokowi Ungkap Alasan Upacara 17 Agustus Digelar di IKN dan Jakarta

Jokowi Ungkap Alasan Upacara 17 Agustus Digelar di IKN dan Jakarta

Tren
Kronologi Penyitaan Ponsel Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Saat Diperiksa Penyidik KPK

Kronologi Penyitaan Ponsel Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto Saat Diperiksa Penyidik KPK

Tren
5 Tanda Hormon Tidak Seimbang, Salah Satunya Sering Lupa

5 Tanda Hormon Tidak Seimbang, Salah Satunya Sering Lupa

Tren
Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Berikut Fungsi dan Caranya Mencegah DBD

Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Berikut Fungsi dan Caranya Mencegah DBD

Tren
Tarif Rp 1 Transjakarta untuk Sambut HUT Ke-497 Jakarta, Berlaku Kapan?

Tarif Rp 1 Transjakarta untuk Sambut HUT Ke-497 Jakarta, Berlaku Kapan?

Tren
Bagi-bagi Kursi Komisaris Perusahaan BUMN untuk TKN Prabowo-Gibran...

Bagi-bagi Kursi Komisaris Perusahaan BUMN untuk TKN Prabowo-Gibran...

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Filipina Malam Ini Pukul Berapa? Ini Jadwalnya

Pertandingan Indonesia Vs Filipina Malam Ini Pukul Berapa? Ini Jadwalnya

Tren
Ada Kontes Penamaan 'Bulan Semu' Milik Bumi, Bisa Diikuti Seluruh Masyarakat Dunia

Ada Kontes Penamaan "Bulan Semu" Milik Bumi, Bisa Diikuti Seluruh Masyarakat Dunia

Tren
Menkominfo Turut Komentari Kasus Polwan Bakar Suami karena Judi 'Online', Apa Katanya?

Menkominfo Turut Komentari Kasus Polwan Bakar Suami karena Judi "Online", Apa Katanya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com