KOMPAS.com - Setelah selesai memasak dengan minyak goreng, biasanya minyak yang sudah digunakan akan dibuang atau disisihkan untuk dipakai kembali.
Namun, jika minyak yang telah digunakan itu telah dipakai berkali-kali dan berwarna agak kehitaman, maka penggunaan minyak tersebut sudah tidak bisa dipakai untuk menggoreng lagi.
Mungkin beberapa rumah tangga akan membuang minyak jelantah ini di saluran pembuangan air.
Tetapi ternyata membuang minyak jelantah pada saluran pembuangan disebut-sebut bisa berdampak buruk bagi lingkungan.
Baca juga: Bagaimana Minyak Jelantah Bisa Sebabkan Kanker dan Penyakit Jantung?
Dilansir dari akun Instagram resmi Waste4Change, @waste4change mengungkapkan bahwa minyak jelantah sebaiknya tidak dibuang sembarangan ke saluran air.
Waste4Change adalah perusahaan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan.
Apa dampak membuang jelantah ke saluran pembuangan?
Ahli toksikologi kimia dari Universitas Indonesia (UI), Budiawan mengungkapkan bahwa minyak goreng bekas pakai sebaiknya diperlakukan sebagai limbah dan tidak boleh dibuang sembarangan.
"Minyak goreng bekas pakai (jelantah) sepatutnya diperlakukan sebagai limbah dan tidak boleh dibuang sembarang (selokan), karena akan menghasilkan bau tidak sedap/tidak sehat," ujar Budiawan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/9/2020).
Menurut Budiawan, bau tidak sedap ini kemungkinan berasal dari terurainya minyak jelantah menjadi senyawa kimia lain yang menjadi penyebab bau dan yang membuat perubahan warna.
Biasanya limbah yang berubah ini menjadi warna kuning kecoklatan, bahkan hitam.
Hal inilah yang membuat lingkungan menjadi kurang indah.
Budiawan mengatakan, alternatif yang aman untuk membuang minyak jelantah yakni dengan mengumpulkan minyak tersebut dan dikelola oleh pihak ketiga sesuai dengan kebijakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Sebaiknya dikumpulkan ke pengepul dan dikelola oleh pihak ketiga sesuai ketentuan atau kebijakan KLHK untuk pengelolaan pembuangan limbah," ujar Budiawan.
Baca juga: Inovasi Mahasiswa Undip, Ubah Limbah Jelantah Jadi Krayon Warna
Di sisi lain, Peneliti Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Agus Haryono menyampaikan, membuang minyak jelantah ke saluran air merupakan kebiasaan buruk.