Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populer di Masa Pandemi Covid-19, Apa Itu Doomscrolling?

Kompas.com - 15/09/2020, 08:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika dunia dikelilingi berita buruk, ada dua tipe kecenderungan yang dialami banyak orang, yaitu menghindari semua berita atau membaca secara intensif semua informasi tentang itu.

Di masa pandemi virus corona ini, kecenderungan terakhir mungkin lebih banyak dilakukan oleh sebagian orang.

Kabar buruk yang sering dijumpai akhir-akhir ini, ditambah dengan banyaknya orang memilih untuk tinggal di rumah karena virus corona, mengakibatkan alokasi waktu di depan layar ponsel telah melonjak.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Dessert Box dan Bahaya Hidden Sugar...

Doomscrolling atau doomsurfing merupakan kata-kata baru yang menggambarkan kecenderungan untuk terus berselancar atau menelusuri berita buruk, meski menyedihkan dan mengecewakan.

Ada alasan tersendiri mengapa kita lebih gemar melakukan doomscrolling.

Dikutip dari Health (17/7/2020), otak manusia ternyata menyukai kecenderungan itu.

"Kita semua terprogram untuk melihat yang negatif dan tertarik pada hal negatif, meski itu dapat membahayakan kita secara fisik," kata psikiater di Ohio State Univercity Wexner Medical Center, Ken Yeager.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Body Shaming yang Sempat Ramai di Media Sosial...

Pengendalian diri

Direktur Klinik di Pusat Perawatan dan Studi Kecemasan di Perlman School of Medicine, Universitas Pennsylvania, Thea Gallagher mengatakan, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka melakukan ini.

Menurutnya, banyak orang berasumsi bahwa mendapat jawaban atas kabar buruk itu membuat mereka merasa lebih baik.

Padahal, hal itu justru berdampak lebih buruk.

"Orang-orang tertarik pada doomscrolling karena mereka merasa mampu mengendalikan semua berita buruk itu. Tapi doomscrolling tidak menciptakan kendali dan hanya membuatmu sengsara." kata dia.

Baca juga: Mengenal Arti Centang Biru di Twitter dan Cara Mendapatkannya...

Dampak keseluruhan dari doomscrolling terhadap orang-orang dapat bervarias. Namun, biasanya hal itu dapat membuat Anda merasa sangat cemas, depresi, dan terisolasi.

Untuk menghentikan kebiasaan doomscrolling, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

Pertama, kata Gallagher, penting untuk menyadari bahwa Anda benar-benar melakukannya.

"Kebiasaan Anda untuk menjelajahi berita Covid-19 online segera setelah Anda bangun? Doomscrolling. Keinginan Anda untuk tetap up to date pada setiap informasi tentang bagaimana sekolah di seluruh negeri sedang berjuang untuk membuka kembali? Juga doomscrolling," jelas dia.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Road Bike di Tengah Wacana Jalur Sepeda Tol Dalam Kota...

Melihat hal positif

Kedua, latih diri Anda untuk melihat hal-hal positif.

Namun langkah ini tidak datang secara alami dan harus dilatih.

Yeagar merokomendasikan untuk mencari setidaknya tiga hal positif sehari, bahkan jika itu hanya berpikir bahwa kopi Anda sangat enak pagi ini.

"Seiring waktu, pikiran positif ini menjadi lebih bermakna," kata Yeager.

Baca juga: Pelajaran dari Italia, dari Pusat Wabah Kini Jadi Model Pengendalian Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Gejala Berat Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com