Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Pria Indonesia Dibayar Rp 90 Juta karena Editan Fotonya | Flu dan Corona Bersamaan

Kompas.com - 13/09/2020, 05:35 WIB
Jihad Akbar

Editor

KOMPAS.com - Beragam pemberitaan mewarnai laman Tren pada Sabtu (12/9/2020) hingga Minggu (13/9/2020) pagi.

Dimulai dari kisah seorang pria asal Indonesia yang dibayar Rp 90 juta karena hasil editan fotonya.

Kemudian, terkait dengan tiga vaksin virus corona yang disetujui secara terbatas.

Hingga, pemberitaan yang mengulas tentang infeksi flu dan virus corona bisa menyerang secara bersamaan.

Berikut ini lima berita populer Tren sepanjang Sabtu (12/9/2020) hingga Minggu (13/9/2020) pagi.

1. Pria Indonesia Dibayar Rp 90 Juta karena Editan Fotonya

Kisah pria Indonesia yang dibayar Rp 90 juta karena hasil editan fotonya ini ramai diperbincangkan di media sosial.

Pria tersebut bernama Kevin Pramudya Utama yang mengunggah ceritanya itu di akun Twitter pribadinya, @sadness_loop pada Kamis (10/9/2020).

Dalam unggahannya, ia bercerita dikontrak dan dibayar perusahaan software Adobe Rp 90 juta.

Kevin menjelaskan, semuanya bermula ketika dirinya mengikuti kontes foto yang diadakan oleh Adobe dan JNTO (Japan National Tourism Organization).

Sebelum mengikuti kontes foto tersebut, Kevin mengaku sudah mengetahui ajang yang ia ikuti tidak akan menyediakan hadiah kepada pemenang.

Lalu, bagaimana ceritanya hingga bisa dibayar Adobe? Kisah dari Kevin bisa dibaca selengkapnya di sini:

Viral, Kisah Pria Indonesia Dibayar Rp 90 Juta karena Editan Fotonya

2. 3 Vaksin Corona yang Disetujui Terbatas

Para ilmuwan dari berbagai negara berlomba-lomba menemukan vaksin untuk menghadapi virus corona. Namun saat ini belum ada yang disetujui.

Dilansir New York Times, Kamis (10/9/2020), biasanya untuk membuat vaksin dibutuhkan penelitian dan pengujian bertahun-tahun, tapi para ilmuwan berlomba-lomba untuk menghasillkan vaksin virus corona yang aman dan efektif pada tahun depan.

Sejauh ini, setidaknya ada tiga vaksin Covid-19 yang telah disetujui penggunaannya secara terbatas.

CanSino Biologics dari China, The Gamaleya Research Institute dari Rusia, dan Sinovac Biotech dari China.

Baca selengkapnya di sini:

3 Vaksin Corona yang Disetujui Terbatas, Salah Satunya untuk Indonesia

3. Beda Batuk karena Covid-19 dan Batuk Biasa

Batuk adalah bentuk pertahanan alami tubuh untuk mengeluarkan zat penyebab iritasi, seperti lendir, serbuk sari, asap atau alergen.

Dalam kasus virus corona, batuk umumnya dirasakan sebagian besar pasien bergejala.

Berdasarkan data dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, tercatat 70 persen pasien positif bergejala menderita batuk.

Lantas, bagaimana cara membedakan batuk karena Covid-19 dan batuk biasa?

Baca selengkapnya di sini:

Beda Batuk karena Covid-19 dan Batuk Biasa, Kapan Harus Khawatir?

4. Kasus Aktif Corona Indonesia di Bawah Rata-rata Dunia?

Satgas Penanganan Covid-19 menyebut persentase kasus aktif di Indonesia per 10 September 2020 masih berada di bawah rata-rata dunia, yaitu dengan kisaran 24,7 persen atau 51.327 kasus.

Menurut data dari laman covid19.go.id, rata-rata kasus aktif di dunia berada pada kisaran angka 25,04 persen.

Sementara itu data dari laman Worldometers, Jumat (11/9/2020) sore, ada lebih dari 7 juta kasus aktif Covid-19 yang tercatat telah dikonfirmasi.

Dari angka tersebut, 7 juta berada dalam kondisi ringan dan 60.741 dalam kondisi serius atau kritis.Indonesia masuk dalam 20 negara di dunia dengan jumlah kasus aktif Covid-19 tertinggi.

Baca selengkapnya di sini:

Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Disebut di Bawah Rata-rata, Benarkah?

5. Covid-19 dan Flu Bisa Menginfeksi Bersamaan

Flu menjadi salah satu gejala Covid-19 yang telah dikonfirmasi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC).

Meski itu adalah dua virus yang sangat berbeda, para ahli tengah menyelidiki apa yang mungkin terjadi jika orang tertular Covid-19 dan flu pada saat yang bersamaan.

Para ahli kini bersiap menghadapi apa yang disebut " twindemic" Covid-19 dan flu.

Bagaimana penjelasannya? Simak ulasannya di sini:

Covid-19 dan Flu Bisa Menginfeksi Bersamaan, Berikut Penjelasannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com