Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Jakarta PSBB Total, Ini Jadwal Perjalanan Kereta dan KRL Saat Ini

Kompas.com - 11/09/2020, 14:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melihat meningkatnya kasus infeksi Covid-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan akan kembali menerapkan PSBB total pada 14 September mendatang. 

Anies memilih menarik rem darurat agar penularan virus corona terutama di DKI Jakarta tidak semakin meluas. 

Terkait dengan keputusan tersebut, PT Kereta Api Indonesia menyebutkan, jumlah perjalanan kereta api jarak jauh dari dan ke Jakarta hingga saat ini belum mengalami perubahan.

Jumlah kereta yang akan beroperasi masih tidak dikurangi atau belum ada penyesuaian. 

Total kereta api jarak jauh dari dan ke Jakarta, baik Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, atau Stasiun Jakarta Kota yang beroperasi hingga saat ini tetap sebanyak 12 kereta.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa.

Baca juga: PSBB Total di DKI Jakarta, Bagaimana Respons di Daerah Penyangga?

Melalui keterangan resmi dari PT KAI Daop 1 yang diterima Kompas.com, Kamis (10/9/2020), 12 KA tersebut 5 di antaranya  diberangkatkan dari Stasiun Gambir, 6 KA dari Stasiun Pasar Senen, dan 1 KA dari Stasiun Jakarta Kota.

"Saat ini perjalanan Kereta Api dari dan menuju DKI Jakarta belum ada perubahan jadwal operasional. Masih beroperasi sesuai jadwal yg ditetapkan untuk hari ini dengan penerapan protokol kesehatan ketat sesuai dengan yang telah ditetapkan," kata Eva saat dihubungi Jumat (11/9/2020) siang.

Pengoperasian 12 KA di masa pandemi ini telah sesuai dengan SE Kemenhub No. 14 Tahun 2020 dan SE Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 No. 7 Tahun 2020.

Akan diinformasikan lebih lanjut

Meskipun belum ada perubahan, Eva menyebut tidak menutup kemungkinan akan diberlakukan penyesuaian jadwal operasional kereta api terkait dengan kebijakan yang diambil Pemprov DKI dan akan efektif diberlakukan pada 14 September esok.

"Komunikasi dan kordinasi bersama terus dijalin dengan pihak-pihak terkait untuk menentukan pengaturan transportasi kereta api pada saat PSBB kembali diterapkan di DKI Jakarta. Apakah perlu ada penyesuaian lagi atau tidak karena sudah memenuhi ketentuan, nanti akan diinformasi kan kembali," jelasnya.

Apabila nanti terdapat perubahan jadwal dan peraturan yang disesuaikan, masyarakat dapat mengakses informasi lengkapnya melalui aplikasi KAI Access, website resmi kai.id, Contact Center 121 line (021)121, Layanan pelanggan cs@kai.id, dan media sosial @keretaapikita (Instagram) dan @kai121_ (Twitter).

Baca juga: Anies Kembali Terapkan PSBB Total, Bagaimana Nasib Perjalanan Kereta Api?

Protokol kesehatan

Selama masa pandemi ini, KAI mengaku telah menerapkan sejumlah protokol kesehatan bagi para penumpang demi mencegah terjadinya penularan di area stasiun maupun kereta.

Misalnya dengan mewajibkan tes Covid-19 atau minimal tes influenza, mengenakan masker dan pakaian lengan panjang, menyediakan face shield, menjaga jarak aman selama di stasiun, termasuk membatasi penumpang hanya 70 persen dari kuota tempat duduk.

"Untuk keberangkatan KA jarak jauh pada masa Covid-19 sejak awal sudah dilakukan pembatasan, baik dari sisi penyesuaian jumlah perjalanan KA dan pembatasan volume penumpang, yakni 70 persen dari total ketersediaan tempat duduk," ujar Eva.

Selain itu, KAI juga telah melengkapi setiap kereta dengan ruang isolasi sementara jika di tengah perjalanan ditemukan ada penumpang yang memiliki suhu tubuh tinggi, lebih dari 37,3 derajat celcius.

Untuk penanganan lanjutan, penumpang tersebut akan diturunkan di stasiun terdekat yang memiliki fasilitas pos kesehatan.

Untuk diketahui, sebelum pandemi melanda KAI Daop 1 Jakarta setiap harinya memberangkatkan 71 KA masing-masing dari Gambir 37 KA, Stasiun Pasar Senen 27 KA, dan dari Stasiun Jakarta Kota 3 KA.

Ada juga 4 KA tambahan yang dioperasikan setiap akhir pekan atau hari libur nasional.

Eva menyebutkan, sejauh ini belum ada laporan penumpang yang positif Covid-19 dari dinas kesehatan untuk area Daop 1 Jakarta. 

"Yang pasti dari sisi perjalanan, dipastikan untuk kesehatan penumpang melalui hasil rapid dan pengukuran suhu tubuh. Penumpang yang diperkenankan naik hanya yang sesuai ketentuan yakni hasil rapid non reaktif atau PCR negatif dan suhu tubuh maks 37,3 derajat," jelas dia. 

Baca juga: Jakarta PSBB Total, Bandara Akan Perketat Protokol Kesehatan

KRL

Jika kereta api jarak jauh masih belum ada penyesuaian tertentu, bagaimana dengan kereta lokal KRL?

PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memastikan belum ada perubahan operasional KRL setelah Gubernur DKI Jakarta Anies menyampaikan rencana menerapkan kembali PSBB Total.

Sebagaimana dikutip dari artikel Kompas.com sebelumnya, meskipun belum ada perubahan terkait operasional KRL, apabila ada perubahan nantinya, maka pihak PT KCI akan segera mengumumkannya kepada masyarakat.

"Jika ada perubahan akan kami informasikan," kata VP Corporate Communications KCI, Anne Purba, Jumat (11/9/2020).

Hingga saat ini masih ada 975 perjalanan KRL yang dioperasikan dengan penerapan protokol kesehatan ketat.

Selain jadwal operasi yang dibatasi, yakni hanya dari pukul 04.00-21.00 WIB, jumlah penumpang pun masih dilakukan pembatasan.

"Fokus ke 74 (penumpang) per kereta," kata Anne.

Baca juga: DKI Kembali PSBB Total, Epidemiolog: Perlu Persiapan Matang dan Kolaborasi dengan Daerah Penyangga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com