Pada 1963, bersama rekan terbaiknya, Almarhum Petrus Kanisius Ojong (P.K. Ojong), Jakob Oetama menerbitkan majalah Intisari yang menjadi cikal-bakal Kompas Gramedia.
Kepekaannya pada masalah manusia dan kemanusiaanlah yang kemudian menjadi spiritualitas Harian Kompas, yang terbit pertama kali pada 1965.
Diberitakan Kompas.com (27/9/2016), Intisari menjadi buah pertama yang dihasilkan dari duet Jakob Oetama-PK Ojong.
Duet ini nantinya melahirkan Harian Kompas, juga grup Kompas Gramedia.
Mengenai Ojong, dari sosok itu juga Jakob belajar banyak untuk menjadi seorang wartawan.
Ojong menjadi salah satu sosok yang membuatnya mendapat "pencerahan", dan tidak membuat dia menyesal telah memilih jalan sebagai seorang wartawan.
Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.