Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Hapus Premium dan Pertalite Dinilai Tepat, Ini Alasannya

Kompas.com - 04/09/2020, 17:08 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

"Enam tahun lalu, tim anti-mafia migas itu sudah mengusulkan penghapusan dan pemerintah janji 2 tahun. Tapi sudah 6 tahun lebih belum dihapus," ujar dia.

Baca juga: Perekonomian Tengah Terpuruk, Penghapusan Premium dan Pertalite Perlu Ditunda?

Subsidi untuk Pertamax

Untuk menghindari efek kejut di masyarakat, Fahmy mengusulkan agar pemerintah memberikan subsidi untuk bahan bakar jenis Pertamax.

Hal itu sama seperti ketika memberikan subsidi untuk tarif listrik.

"Kemudian kalau memang mau meringankan di saat pandemi, maka berikan subsidi untuk Pertamax. Ini kan juga dilakukan pemerintah untuk listrik. Itu bisa meringankan beban rakyat," kata Fahmy.

Selanjutnya, pemerintah bisa mencabut subsidi tersebut secara perlahan ketika kondisi sudah membaik.

Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah sebelumnya berencana mengurangi jumlah bahan bakar tidak ramah lingkungan, guna menekan angka emisi gas buang kendaraan bermotor.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan, pengurangan penggunaan BBM tidak ramah lingkungan akan dilakukan secara bertahap.

Langkah pertama yang akan dilakukan pemerintah adalah dengan mendorong masyarakat untuk beralih dari BBM nilai oktan (Research Octane Number/ RON) 88 atau Premium, ke BBM RON 90, Pertalite.

Baca juga: Pemerintah akan Lakukan Peralihan dari Premium ke Pertalite secara Bertahap

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Dapat Cashback Saat Beli BBM Pertamina untuk Ojol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com