Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analisis BMKG soal Puncak Kemarau di Bulan September...

Kompas.com - 01/09/2020, 12:52 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Hal inilah yang menambah rasa gerah di kala siang hari.

Kondisi sebaliknya dirasakan pada malam hari dan menjelang dini hari.

"Jelang dini hari atau pagi hari, udara akan terasa sangat dingin karena Bumi sudah mengembalikan energi panasnya ke atmosfer dengan begitu cepat, karena tidak terhalang awan-awan pada malam atau dini hari," imbuh dia.

Baca juga: Suhu Dingin, Simak Pesan Dokter agar Tidak Mudah Sakit...

Suhu September capai 34 derajat celsius

Di sisi lain, Adi mengungkapkan, suhu udara yang akan terjadi pada periode September akan berkisar antara 22-34 derajat celsius.

"Sebenernya perlu diketahui pada periode Juli-Agustus-September rata-rata suhu di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara justru merupakan periode suhu rendah dibanding bulan-bulan lainnya," ujar Adi.

Sebab, hal ini berkaitan dengan posisi gerak semu matahari yang sedang berada di belahan Bumi Utara sejak Juni, serta pada periode Juni-Juli-Agustus yang dipengaruhi juga oleh instrusi udara dingin dari Benua Australia.

Baca juga: Hujan di Saat Musim Kemarau, Mengapa Bisa Terjadi?

Saat itu, Benua Australia sedang mengalami musim dingin.

"Sehingga, pada periode tersebut masyarakat di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara merasakan hawa atau suhu udara lebih dingin dari biasanya," lanjut dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com