Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melacak Sejarah Masker dari Abad Ke-6 SM hingga Wabah Black Death

Kompas.com - 31/08/2020, 15:26 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Ia menjahit masker pada kerah gaun bedah di tahun 1899.

Saat menggunakannya, dokter hanya perlu membalikkan kerah untuk kemudian dipakai.

Lambat laun, masker berkembang menjadi bentuk yang bebas diikat dan digantung di telinga dengan tali melingkar yang melahirkan desain masker modern.

Adapun pada akhir Dinasti Qing (1644-1911) ilmuwan medis Cina Wu Liande menemukan masker yang terbuat dari dua lapis kain kasa yang disebut “masker WU” sebagai respon terhadap adanya wabah penyakt di China Timur Laut.

Masker ini banyak menuai pujian dari ahli di banyak negara karena mudah dibuat, biaya produksi rendah dan bahan mudah didapat.

Desain baru

Saat mulai muncul wabah penyakit menular seperti flu, dan muncul kabut asap dari industri modern, bahan dalam masker pun juga terus berkembang.

Hal itu untuk meningkatkan kemampuannya dalam menyaring virus maupun polusi supaya lebih baik. Termasuk saat pandemi SARS tahun 2003 dan kabut asap tahun 2012.

Istilah PM2.5 mulai dikenal publik, dan penggunaan masker N95 maupun KN90 yang mampu menyaring partikel PM 2.5 ini menjadi populer.

Baca juga: Studi: Masker N95 Lebih Unggul Lindungi Petugas Medis dari Virus Corona

Perusahaan masker N95, 3M yang merupakan singkatan dari Minnesota and Manufacturing Co telah memproduksi masker N95 sejak 1967. Masker N95 sendiri ide pembuatan masker berasal dari desaian bra.

Mengutip dari House Beautifull, Prototipe N95 pertama berasal dari ide Sara Little Turnbull yang menggunakan pencetak cup bra sebagai pencetak maskernnya.

Sara merupakan pekerja di pabrik 3M. Awalnya ia ditugaskan ke divisi pembungkus kado dan pita. Saat itu, erusahaan tengah memikirkan bahan bukan tenun untuk membuat pita kaku.

Namun dirinya melihat potensi lain. Awalnya ia memanfaatkan bahan itu untuk membuat cup bra yang dicetak

Di saat yang sama, Sara tengah merawat keluarganya yang sakit yang menyebabkan ia menghabiskan banyak waktu dengan dokter dan perawat yang kerap memakai masker yang diikat.

Saat itulah Sara terpikirkan memanfaatkan desain branya untuk membuat masker semacam itu, dimana ia pas untuk ditangkupkan ke wajah sehingga masker dapat berfungsi dengan baik.

Akhirnya ide Sara disetujui oleh 3M dan pada 1961 masker medis ringan pertama berdasarkan desain cup bra dirilis.

Sementara itu masker yang berukuran dewasa mungkin tak cocok untuk anak-anak. Karena itulah sebuah perusahaan teknologi Airmotion bekerjasama dengan studio desain Denmark Kilo Design mulai membuat masker khusus anak yang diberi nama Woobi Play.

Woobi Play menggunakan dua port yang dirancang khusus dengan ukuran besar di kiri dan kecil di kanan.

Bagian besar untuk bernafas dan kecil untuk menghembuskan napas. Adapun bagian tengah adalah elemen filter lipat spiral yang dapat menyaring 95 persen polutan dalam tiga dimensi. 

Baca juga: Penjelasan Sederhana soal Keampuhan Masker Mencegah Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com