Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Jepang Shinzo Abe Mundur karena Idap Penyakit Kolitis Ulserativa, Apa Itu?

Kompas.com - 29/08/2020, 07:03 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe mengundurkan diri pada Jumat (28/8/2020) karena sakit.

Pengunduran diri itu disampaikan melalui konferensi pers yang disiarkan Reuters dari kantor Perdana Menteri di daerah Chiyoda, Tokyo, Jepang.

"Tiga belas tahun yang lalu, penyakit kronis saya muncul dalam satu tahun. Tiba-tiba saya harus mengundurkan diri sebagai PM, tapi kemudian (hal itu) bisa menyebabkan masalah besar kepada masyarakat," ungkap Abe dalam konferensi persnya, seusai membahas penanganan wabah virus corona di Jepang.

Abe menderita kolitis ulserativa kronis sejak remaja.

Seperti apa penyakit kolitis ulserativa?

Dilansir Reuters, (24/8/2020), kolitis ulserativa adalah penyakit radang usus besar yang dapat menyebabkan bisul pada lapisan usus besar dan rektum. Gejalanya berupa diare, kram perut, penurunan berat badan, dan kelelahan.

Baca juga: Profil Shinzo Abe, PM Jepang yang Mengundurkan Diri

Selain itu, dilansir Mayoclinic, gejala lainnya bisa berupa:

  • nyeri rektal
  • pendarahan rektal (mengeluarkan sedikit darah dan tinja)
  • mendadak ingin buang air besar
  • ketidakmampuan untuk buang air besar meski mendesak
  • demam
  • gagal tumbuh (pada anak-anak)
  • diare yang seringkali disertai dengan darah atau nanah

Seseorang bisa pergi ke dokter jika mengalami:

  • sakit perut
  • darah di bangku/tempat duduk
  • diare berkelanjutan dan tidak bisa diobati dengan obat yang dijual bebas
  • diare yang membangunkan seseorang dari tidur
  • demam yang tidak dapat dijelaskan dan berlangsung lebih dari 2 hari

Sementara itu, dilansir WebMD, gejala utama kolitis ulserativa adalah diare berdarah. Seringkali ada nanah atau darah di tinja.

Masalah lain yang bisa timbul atau gejala lainnya antara lain:

  • tidak merasa lapar
  • dehidrasi
  • nyeri atau nyeri sendi
  • sariawan
  • sakit mata saat melihat cahaya terang
  • terlalu sedikit sedikit sel darah merah (anemia)
  • luka kulit
  • merasa seperti belum sepenuhnya mengosongkan usus besar setelah buang air besar.

Gejala bisa kambuh, hilang, dan datang lagi. Hal itu bisa terjadi selama berminggu-minggu, bahkan bertahun-tahun.

Untuk mengetahui seseorang memiliki penyakit itu atau tidak bisa dilakukan tes berikut ini oleh dokter:

  • tes darah
  • sampel feses
  • flexible sigmoidoscopy
  • kolonoskopi
  • sinar-X

Adapun, diberitakan Reuters, penyebab dari penyakit ini masih belum diketahui para peneliti, tetapi kemungkinannya bisa dari faktor keturunan maupun malfungsi sistem kekebalan.

Yang terjadi adalah sistem kekebalan menyerang sel-sel di saluran pencernaan. Selain itu, diet dan stres bisa memperburuk keadaan.

Baca juga: PM Jepang Shinzo Abe Mundur Lagi karena Penyakit sejak Remaja

Komplikasi yang bisa terjadi antara lain peningkatan risiko kanker usus besar, pembekuan di pembuluh darah, dan usus besar berlubang.

Pengobatan

Kolitis ulserativa tidak dapat disembuhkan. Tapi kasus sedang hingga parah dapat diobati dengan kortikosteroid.

Itu bukan pengobatan jangka panjang, karena bisa menyebabkan efek samping seperti pengeroposan tulang, tekanan darah tinggi, dan penambahan berat badan.

Jenis obat yang disebut asam 5-aminosalisilat (5-ASA) adalah pengobatan standar, termasuk Asacol. Abe meminum obat itu sejak 2009.

Sebelumnya, obat itu hanya tersedia di luar negeri dan belum disetujui untuk beredar di Jepang.

“Jika obat Asacol ini membutuhkan lebih banyak waktu untuk muncul di pasaran di Jepang, sangat mungkin saya tidak akan berada di tempat saya hari ini,” kata Abe dalam pidatonya pada 2013.

Efek samping dari obat itu antara lain mual, sakit kepala, atau muntah. Akan tetapi, obat itu jarang memperburuk gejala kolitis ulserativa.

Perawatan lainnya bisa dengan obat imunosupresan yang membutuhkan pengawasan cermat, dan biasanya hanya digunakan jika pasien tidak mendapat perawatan lain.

Sedangkan perawatan yang paling drastis adalah operasi pengangkatan usus besar.

Baca juga: Usai Mundurnya PM Jepang Shinzo Abe, Ini Kandidat Penggantinya

Pengaruh kualitas hidup

Jika tetap terkontrol, kolitis ulserativa memiliki dampak minimal pada aktivitas sehari-hari. Sementara itu, kambuhnya bisa disebabkan oleh stres.

Beberapa pasien sering menjalani kolonoskopi, misalnya setiap enam bulan sekali, untuk memeriksa kanker. Abe menjalani pemeriksaan fisik komprehensif dua kali setahun.

Pada 2017, Abe mengatakan perawatannya memicu nafsu makannya bertambah. Namun dia menghadapi kekhawatiran baru.

"Sekarang saya harus khawatir tentang masalah yang pernah saya pikir sama sekali tidak terkait dengan saya, termasuk bertambahnya lemak viseral, mengkhawatirkan lemak tubuh, dan kadar kolesterol saya. Saya mencapai batas atas tes untuk masing-masing masalah ini," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Alasan Seseorang Punya Kebiasaan Menunda-nunda, Apa Dampaknya?

Tren
Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Lari atau Bersepeda, Mana yang Lebih Cepat Menurunkan Berat Badan?

Tren
Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

Tren
Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, Petir, dan Kilat 26-27 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

[POPULER TREN] Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan | Kenaikan UKT Unsoed

Tren
Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com