Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Lakukan Tes Covid-19 Satu Juta per Hari, Bagaimana Metodenya?

Kompas.com - 24/08/2020, 14:36 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan India pada Sabtu (22/8/2020) telah mengumumkan kemampuannya untuk melakukan satu juta tes Covid-19 dalam sehari.

"India melewati tonggak satu juta tes Covid-19 sehari. Lebih dari 10 lakh (1 lakh sama dengan 100.000) orang diuji dalam 24 jam terakhir," kata kementerian itu, dikutip dari Live Mint, 22 Agustus 2020.

Selain klaim kemampuan satu juta tes Covid-19, dalam 21 hari terakhir, jumlah kasus sembuh juga disebut-sebut meningkat 100 persen di India.

Hingga saat ini, jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di negara itu sebesar 2,3 juta orang atau sekitar 75 persen.

"Identifikasi awal melalui pengujian, pengobatan yang cepat dan efektif, isolasi rumah yang diawasi secara ketat, dan perawatan medis berkualitas dan langkah-langkah kebijakan inovatif telah menghasilkan hampir 100 persen peningkatan kasus yang pulih dalam 21 hari terakhir," jelas dia.

Sementara itu, case fatality rate (CFR) di India terus menurun dan saat ini berada pada 1,89 persen.

Jumlah kasus virus corona di negara itu mencapai 3,1 juta infeksi dengan kasus aktif sebesar 710.621 dan 57.692 kasus meninggal.

Baca juga: Kasus Covid-19 India Sentuh Angka 3 Juta, Berikut 10 Negara di Asia dengan Kasus Tertinggi

Jenis tes

Salah satu jenis tes yang paling umum digunakan secara global adalah tes PCR (polymerase chain reaction) yang mengisolasi materi genetik dari sampel swab.

Tes PCR sejauh ini dianggap sebagai pengujian standar Covid-19. Namun, tes tersebut membutuhkan biaya mahal dan memerlukan waktu hingga delapan jam untuk memproses sampel.

Untuk menghasilkan suatu hasil bisa memakan waktu hingga satu hari, tergantung pada waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut sampel ke laboratorium.

Untuk meningkatkan kapasitas pengujiannya, pihak berwenang India telah beralih ke metode yang lebih murah dan lebih cepat yang disebut uji antigen cepat, seperti diberitakan oleh BBC, 13 Agustus 2020.

Uji antigen lebih dikenal secara global sebagai uji diagnostik atau cepat dan mampu memberikan hasil dalam 15 hingga 20 menit.

Dengan tingkat akurasi dalam beberapa kasus serendah 50 persen, penggunaan tes tersebut pada awalnya ditujukan pada hotspot virus dan pengaturan perawatan kesehatan.

Dewan Riset Medis India (ICMR) sebelumnya telah menyetujui penggunaan tiga tes antigen yang dikambangkan oleh Korea Selatan, India, dan Belgia.

Akan tetapi, salah satu di antaranya memiliki akurasi dalam memberikan hasil tes berkisar 50 persen dan 84 persen, setelah dievaluasi oleh ICMR dan All Indian Institute of Medical Science (AIIMS).

"Tes antigen akan melewatkan lebih dari setengah kasus yang benar-benar terinfeksi," kata Profesor K Srinath Reddy, dari Public Health Foundation India.

Baca juga: Inggris Kembangkan Tes Corona dan Flu, Hasilnya Keluar 90 Menit

Untuk itu, ICMR telah mengeluarkan pedoman yang mengatakan bahwa siapa pun yang memiliki hasil negatif dari tes antigen juga harus mendapatkan tes PCR jika menunjukkan gejala.

ICMR mengumumkan pada 4 Agustus bahwa hingga 30 persen dari total tes yang dilakukan di negara tersebut adalah tes antigen.

Delhi adalah negara bagian pertama yang memulai pengujian berbasis antigen pada Juni dan diikuti oleh negara bagian lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com