KOMPAS.com - Gejala paling umum dari Covid-19 yang disebabkan sindrom pernapasan akut parah SARS-CoV-2 adalah demam, batuk, dan kesulitan bernapas.
Seiring berkembangnya waktu, gejala yang dikonfirmasi bertambah, di antaranya sakit kepala, nyeri tubuh, mual, diare, serta hilangnya bau dan rasa.
Baru-baru ini, sejumlah ilmuwan mengungkap urutan gejala virus corona yang paling sering dialami.
Dilansir News Medical, Minggu (16/8/2020), penelitian dilakukan tim peneliti di University of Southern California (USC).
Menurut profesor kedokteran USC, Jurusan Teknik Biomedis, Teknik Kedirgantaraan dan Mesin, Peter Kuhn, dengan mengetahui urutan gejala Covid-19 dokter dapat menentukan langkah apa yang harus diambil untuk merawat pasien dan mencegah kondisi pasien memburuk.
"Urutan ini sangat penting untuk diketahui ketika kita memiliki siklus penyakit yang tumpang tindih seperti flu yang juga gejala Covid-19," kata Kuhn.
Baca juga: Perkembangan Terkini Uji Klinis Vaksin Corona di Bandung
Selain itu juga dapat mengidentifikasi pasien lebih awal serta dapat mengurangi waktu rawat inap.
Peneliti menggunakan Markov Process ke rangkaian yang berurutan sebagian berdasarkan pengamatan klinis kasus Covid-19 untuk memastikan urutan gejala yang paling mungkin terjadi pada pasien.
Tim membandingkan perkembangan gejala Covid-19 dengan penyakit pernapasan lainnya, termasuk sindrom pernapasan akut (SARS), sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), dan influenza.
Mereka mengamati apakah penyakit memiliki manifestasi yang berbeda.
Model studi memproyeksikan influenza dimulai dengan batuk.
Sementara itu Covid-19, seperti penyakit terkait virus corona lainnya, dimulai dengan demam.
Covid-19 berbeda dari SARS dan MERS dalam urutan gejala gastrointestinal.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Protokol Kesehatan, dan Aturan Pembatasan Seat Gerbong PT KAI...
Demam dan batuk sering dikaitkan dengan banyak penyakit pernapasan, termasuk MERS dan SARS, tetapi waktu serta gejala di saluran gastrointestinal atas dan bawah berbeda dari Covid-19.
Misalnya pada Covid-19, saluran pencernaan bagian atas terpengaruh sebelum bagian bawah. Hal itu kebalikan dari SARS dan MERS.
Temuan tersebut juga menyoroti pentingnya pemeriksaan suhu tubuh, tidak hanya di lokasi kedatangan atau masuk ke fasilitas.
"Temuan kami mendukung gagasan bahwa demam harus digunakan untuk menyaring orang yang akan masuk ke suatu tempat," ungkapnya.
Selain itu, diungkapkan juga bahwa praktik klinis yang baik harus melibatkan pencatatan urutan kejadian gejala Covid-19 maupun penyakit lainnya.
Baca juga: WHO Khawatir Penyebaran Virus Corona oleh Orang Usia 20 hingga 40 Tahun
Untuk memperlambat penyebaran Covid-19, peneliti menggarisbawahi pelacakan kontak untuk mengisolasi pasien.
Berikut ini urutan gejala Covid-19 yang paling sering terjadi menurut penelitian tersebut:
Setelah demam, pasien akan mengalami batuk, namun demam itu masih ada. Demikian juga saat pasien mengalami sakit tenggorokan hingga diare.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.