KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menerbitkan uang baru pecahan Rp 75.000 dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia.
Rupiah seri khusus ini berbentuk uang kertas, berbeda dengan edisi khusus HUT ke-25 RI dan HUT ke-50 RI yang berbentuk koin.
Berdasarkan situs resmi BI, dijelaskan penerbitan uang Rp 75.000 tahun emisi 2020 sebagai wujud ungkapan syukur dan berbagai kebahagiaan kepada rakyat Indonesia.
Uang kertas pecahan Rp 75.000 ini juga disebut sebagai uang peringatan kemerdekaan 75 tahun RI. Uang dicetak terbatas, yakni 75 juta lembar.
Uang edisi khusus ini pun memperoleh respons yang positif dari masyarakat, bahkan jadwal penukaran uang hingga bulan depan sudah penuh.
Misalnya, jadwal penukaran uang di Kantor Pusat Bank Indonesia, MH Thamrin, Jakarta Pusat, yang sudah penuh hingga 3 September mendatang.
Apa keistimewaan uang seri khusus HUT ke-75 RI ini?
Melihat fenomena ini, Kompas.com pun berbincang dengan seorang kolektor uang kuno asal Solo bernama Aliung, Selasa (18/8/2020).
Menurut Aliung, sebagian orang memang memburu uang-uang edisi khusus atau dengan nomor cantik.
"Sebagian kolektor memang memburu uang bernomor seri cantik. Itu memiliki harga lebih ya," jelas Aliung.
Baca juga: Begini Cara Bedakan Uang Rupiah Rp 75.000 Asli atau Palsu
Sementara, dalam uang khusus HUT ke-75 Indonesia ini, menurut Aliung ada keistimewaan lain, yaitu desain uang itu sendiri.
"Keistimewaannya sudah di dalam uangnya sendiri, seperti yang dilihat tampak belakangnya bergambar berbagai macam baju adat Indonesia," ujar dia.
Namun, Aliung berpendapat bahwa uang tersebut tidak dapat dikatakan langka karena jumlah cetakannya yang banyak.
"Menurut saya, uang ini tidak bisa dikatakan langka. Mengingat cetakannya yg banyak," katanya.
Uang pecahan baru Rp 75.000 ini memiliki sejumlah karakteristik yang dapat dilihat dan berbeda dari uang-uang lainnya.
Diketahui, nominal uang Rp 75.000 pada angka "75" dicetak lebih besar dibandingkan angka nol.
Meski begitu, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, menyampaikan desain uang Rp 75.000 tidak berkaitan dengan redenominasi.
Redenominasi adalah penyederhanaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah nilai tukarnya.
Dia menyampaikan penulisan angka 75 dibuat besar dengan tujuan penekanan pada HUT ke-75 RI.
Uang kertas pecahan Rp 75.000 memiliki ciri unik dari sisi muka dan dari sisi belakang.
Muka
Belakang
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.