Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Ledakan Lebanon: Meninggalnya Istri Dubes Belanda hingga Dugaan Bom atau Rudal

Kompas.com - 08/08/2020, 21:07 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Dugaan bom atau rudal

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan, ledakan di pelabuhan bisa jadi disebabkan oleh bom atau rudal.

"Insiden itu mungkin akibat kelalaian atau intervensi eksternal melalui rudal atau bom. Saya telah meminta Presiden Perancis Emmanuel Macron untuk memberi kami foto udara untuk menentukan apakah ada pesawat atau rudal," kata Aoun, dikutip dari Arab News, Jumat (7/8/2020).

"Jika Perancis tidak memiliki foto seperti itu, maka kami mungkin akan mencarinya dari negara bagian lain untuk menentukan apakah ada serangan asing," sambungnya.

Pihaknya menegaskan akan mengadili semua pejabat yang terkait dengan ledakan itu, tak peduli jabatan mereka.

Baca juga: Ledakan di Beirut Lebanon Disebut Mirip Peristiwa Bom Hiroshima

Anak tiga tahun jadi korban termuda

Seorang anak berusia tiga tahun menjadi korban meninggal termuda akibat ledakan tersebut.

Laporan media lokal dan postingan media sosial mengindentifikasi anak tersebut dengan nama Alexandra Najjar yang meninggal pada Jumat (7/8/2020).

Joey Diab, seorang teman dari keluarga Alexandra, berbicara kepada NBC Bay Area News tentang meninggalnya balita tersebut.

"Mereka sedang bermain, sebuah pintu meledak dan menjepitnya ke dinding," kata Diab, dikutip dari Alaraby, Jumat (7/8/2020).

Baca juga: Ledakan Lebanon, Bagaimana Amonium Nitrat Sampai ke Pelabuhan Beirut?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com