Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Marwan Jafar
Koordinator The Independent Community for Peace and Hummanity

Koordinator The Independent Community for Peace and Hummanity

 

Covid-19 Mengubah Peradaban, Mempercepat Deglobalisasi

Kompas.com - 08/08/2020, 10:03 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Bahkan, lanjut Danafer, kejatuhan peradaban selalu merupakan proses sosial-politik akibat kekacauan layanan publik, pembusukan organisasi dan institusi.

Tapi pada sisi lain, Covid-19 juga membawa implikasi positif bagi peradaban manusia. Covid-19 memaksa pemerintah untuk memenuhi kewajibannya melindungi setiap warganya.

Dalam konteks seperti itu, pemerintah Indonesia misalnya mengalokasikan triliunan rupiah untuk membiayai pelayanan kesehatan, dan menanggung beban sosial-ekonomi warga yang terdampak, baik langsung maupun tak langsung oleh Covid-19.

Pandemi Covid-19 juga memperkuat solidaritas antara umat manusia. Mereka yang berkecukupan berbagi dengan yang berkekurangan.

Pandemi Covid-19 juga mendorong kebiasaan baru yang berdampak positif bagi lingkungan hidup.

Seattle, salah satu kota di AS yang paling terpengaruh oleh Covid-19, adalah markas besar bagi beberapa perusahaan teknologi terbesar di dunia, termasuk Microsoft, Amazon dan Boeing.

Seattle Times (2/8/20) memberitakan, sejak Maret lalu perusahaan-perusahaan tersebut telah mewajibkan staf mereka bekerja dari rumah guna memperlambat penyebaran Covid-19.

Kebijakan tersebut bisa mengubah pekerjaan dan gaya hidup selamanya. Tidak ada lagi perjalanan pulang pergi, gedung perkantoran, kemacetan, tempat parkir, dan sebagainya.

Sementara itu, citra satelit memperlihatkan bahwa awan polusi di Beijing menurun drastis akibat penurunan arus transportasi darat selama orang-orang yang bekerja dari rumah dan berkurangnya lalu lintas udara menyusul larangan berpergian dan berwisata (Forbes (1/8/20).

Sesungguhnya, apa yang terjadi di Seattle dan Beijing, terjadi juga di sejumlah kota besar di Eropah, Afrika, Timur-Tengah, Asia, Australia dan Amerika. Jadi, Covid-19 dapat menciptakan gaya hidup yang berimplikasi pada penurunan emisi CO2 global.

Deglobalisasi

Pandemi Covid-19 tak hanya menggerogoti peradaban, tapi juga mengancam integrasi ekonomi global.

Presiden Perancis, Emmanuel Macron misalnya, mengatakan bahwa Covid-19 akan mengubah sifat globalisasi yang telah kita jalani selama 40 tahun terakhir.

Menurut Marcon, pandemi Covid-19 seakan mempercepat proses deglobalisasi. Covid-19 menimbulkan ketakutan di banyak negara sehingga mulai lebih fokus membenahi ekonomi domestik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com