Hai, apa kabarmu? Agustus sudah kita masuki. Semaraknya sudah terlihat di mana-mana.
Tanda Agustus sudah kita masuki adalah kerap dijumpainya pedagang bendara dan tiangnya di jalan-jalan. Umumnya mereka pakai gerobak saat menjajakan. Sapa mereka, beli bendera mereka dan sampaikan salam kemerdekaan.
Tanda lain Agustus sudah datang ada di perempatan jalan. Pedagang asongan yang menjajakan bendera merah putih ukuran kecil untuk ditempel di kaca dalam mobil mudah dijumpai. Kalau ada uang lebih, beli apa yang mereka jajakan.
Ini adalah ekonomi rakyat yang menggeliat setahun sekali karena perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia. Lakunya dagangan membuat syukur atas kemerdekaan para pedagang lebih nyata disampaikan.
Mempertimbangkan hal-hal ini, layak kita dukung anjuran pemerintah untuk pengibaran Bendera Merah Putih selama Agustus.
Serba-serbi Merah Putih yang kita kibarkan selama bulan kemerdekaan ini, baik juga kita ketahui agar lebih dihayati.
Kita tahu, karena pandemi, peringatan detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka Jakarta akan dilaksanakan secara sederhana dan sesingkat-singkatnya. Protokol kesehatan membatasi perayaan seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kita akan jadi saksi sejarah yang ditorehkan Covid-19 untuk perayaan Kemerdekaan ke-75 Tahun Republik Indonesia.
Meskipun serba terbatas, keluasan makna kemerdekaan tetap hendak kita hidupi.
Untuk itu, kita diminta menghentikan aktivitas sejenak pada 17 Agustus 2020 pukul 10.17 WIB. Pemerintah meminta kita mengambil sikap sempurna, berdiri tegak untuk menghormati peringatan detik-detik Proklamasi selama tiga menit.
Oya, apakah Merah Putih sudah beribar di rumah atau di kawasan tempat tinggalmu?
Belum sangat terlambat untuk mencari di laci mana bendera disimpan dan tiang bambu disembunyikan selama setahun terakhir.
Setelah ditemukan, jangan lupa dikibarkan. Kemarau yang mulai memuncak membuat langit biru terlihat kontras sebagai latar kibaran Merah Putih. Cocok dan terlihat relevan untuk diposting di media sosial.