Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Rasa Aman Palsu, Ekonomi yang Bergerak dan Sikap Skeptis

Kompas.com - 04/08/2020, 11:56 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

 

Soal Rasa Aman Palsu

Agustus ini, kita masih dibuat tidak menentu karena Covid-19 yang kasusnya pertama kali kita jumpai pada 2 Maret 2020, lima bulan lalu.

Betul, sejumlah aktivitas ekonomi sudah mulai berjalan dan bahkan terlihat normal.

Namun, ancaman kesehatan tidak surut. Jumlah temuan kasus positif Covid-19 dari hari ke hari masih tinggi di atas seribu kasus setiap hari dan tampaknya belum memuncak.

Lamanya situasi tidak menentu ini menguji kesabaran. Banyaknya kabar buruk membuat sedikit kabar baik saja terasa melegakan. Di tengah situasi penuh ancaman akan kesehatan, adanya sedikit saja harapan kemudian dirayakan.

Namun, kita tetap perlu berhati-hati dan waspada dengan kabar baik atau harapan yang tidak berdasar. Rasa aman palsu yang ditimbulkan bisa mencelakakan.

Selama lima bulan kita menghadapi pandemi ini, rasa aman palsu pertama-tama dimunculkan karena penggunaan masker

Penggunaan masker hanya salah satu upaya di samping upaya lain yaitu menjaga jarak atau menghindari kerumunan dan kerap mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir.

Kebanyakan dari kita sudah merasa aman jika beraktivitas mengenakan masker. Ini salah satu bentuk rasa aman palsu. Pakai masker saja tidak menyelesaikan masalah, apalagi pakainya salah.

Tidak disangkal, rasa aman palsu ini menggerakkan ekonomi juga setelah lesu di tiga bulan pertama sejak pandemi. Pergerakan ekonomi penting juga untuk kelangsungan hidup kita selain kesehatan tentu saja.

Penggunaan masker menjadi salah satu patokan bagi aktivitas ekonomi boleh dilakukan.

Di beberapa tempat, aktivitas ekonomi dilakukan tanpa mengenakan masker secara benar atau bahkan tanpa masker sama sekali. Pasar tradisional salah satu contohnya. Pelanggaran disiplin protokol kesehatan dibiarkan juga.

Padahal, penggunaan masker secara benar adalah bentuk tanggung jawab kita terhadap diri sendiri dan orang lain. Terhadap diri sendiri karena kita mencegah droplet masuk langsung ke saluran pernafasan kita. Terhadap orang lain kita mencegah droplet kita keluar dan jadi sarana penyebaran virus kalau kita adalah orang tanpa gejala.

Terkait rasa aman palsu itu, minggu lalu ramai dipercakapkan soal klaim temuan obat Covid-19 seorang yang mengaku profesor oleh seorang musisi di kanal youtubenya.

Kombinasi lamanya kita tidak memiliki harapan dan keterkenalan musisi membuat publik mudah terkelabuhi untuk memegang rasa aman palsu itu. 

Beruntung, semua pihak yang punya otoritas cepat merespons dan membuat penjelasan lebih meyakinkan untuk merontokkan rasa aman palsu atas klaim obat itu.

Betul, semua pihak di seluruh dunia sedang mencari obat dan menemukan vaksin untuk mengakhiri pandemi yang membuat situasi tidak nyaman.

Kritis dengan sikap skeptis

Kita perlu dukung upaya-upaya baik dan bertangung jawab ini untuk kemanusiaan dan peradaban kita. Upaya-upaya untuk mengelabuhi dan memunculkan rasa aman palsu dengan klaim upaya-upaya baik mencari obat dan vaksin perlu tetap kita kritisi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com