Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Mendambakan Toleransi Umat Beragama

Kompas.com - 03/08/2020, 11:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Kurang akurat

Ada pula yang menganggap saya secara terselubung memuji kosmetik politik Erdogan.

Sebenanya justru bukan secara terselubung namun secara terbuka terang-terangan saya memuji peresmian biara Soumela.

Saya memang memuji Erdogan demi memotivasi alias menyemangati Erdogan untuk makin bersikap toleran demi mempermantap uasana kerukunan antar umat beragama di Turki dengan gigih lanjut memugar dan meresmikan hasil pugaran puluhan warisan peradaban Nasrani yang berada di bumi Turki.

Tidak ada salahnya Erdogan melakukan pencitraan diri dengan kosmetik politik asal dia terus lanjut melestarikan kehadiran monument-monumen peradaban Nasrani di persada Turki yang pasti disambut baik oleh masyarakat Nasrani di Turki mau pun dunia.

Di balik pujian mendambakan toleransi beragama itu sebenarnya saya yakin bahwa Turki memang masih harus banyak belajar menjalin kerukunan antar umat beragama dari Indonesia.

Penulis bayaran

Ada pula yang menuduh saya melakukan promosi terhadap bukan negara saya sendiri padahal negara yang saya promosikan adalah rasis.

Mungkin akibat sudah terbiasa dengan penulis bayaran atau BuzzerRP maka sang penuduh tega menanyakan berapa besar bayaran saya sampai sudi menulis naskah promosi terhadap negara Turki yang rasis itu.

Dengan berat hati saya terpaksa meluruskan dua tuduhan tersebut.

Pertama yang dilakukan Erdogan dengan memasjidkan Aya Sofia di Istanbul jelas bukan rasisme tetapi kurang peka terhadap perasaan umat Nasrani.

Aya Sofia bukan manusia ras tertentu tetapi sebuah bangunan bersejarah yang sangat bermakna bagi seluruh umat Nasrani tanpa batasan ras di segenap pelosok planet bumi.

Mengenai pertanyaan berapa besar bayaran saya untuk mempromosikan Turki sayang tidak realistis.

Tentu saja saya tidak menolak apabila ada pihak sedemikian bodoh sehingga sudi membayar saya untuk mempromosikan negara Turki yang kurang peka terhadap perasaan umat Nasrani dengan gegabah memasjidkan Aya Sofia yang semula katedral itu.

Sangat disayangkan bahwa tidak ada pihak sedemikian bodoh sehingga sudi membayar saya akibat pada kenyataan tulisan saya memang tidak berbobot maka mustahil bisa mempengaruhi siapa pun di planet bumi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com