Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Bio Farma, Indonesia Bukan Kelinci Percobaan Vaksin China

Kompas.com - 28/07/2020, 06:20 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Bio Farma menjelaskan secara rinci mengenai tahap uji klinis fase III vaksin virus corona Cinivac dari China yang akan dilakukan pada Agustus 2020.

Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto sekaligus menepis anggapan bahwa uji klinis vaksin Covid-19 ini menjadikan Indonesia sebagai kelinci percobaan vaksin dari China itu.

Anggapan ini muncul setelah ramai dibicarakan di media sosial dan pernyataan sejumlah politisi.

Ia menekankan, uji klinis tahap III ini lebih aman, dan Indonesia justru diuntungkan dari uji ini.

"Kalau menurut kami, kita (Indonesia) beruntung. Karena kita mau melihat respon yang muncul terhadap perbedaan ras, perbedaan geografis, antar negara-negara yang sedang diuji ini," kata Bambang, saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/7/2020).

Dengan adanya uji klinis di Indonesia, kata Bambang, maka bisa diketahui kesesuaian vaksin dari Sinovac dengan penduduk Indonesia.

Sementara, jika langsung impor vaksin yang sudah jadi, belum tentu vaksin yang tidak melewati uji klinis di Indonesia akan cocok digunakan.

"Kalau kita dengan uji klinis, nanti kan ketahuan khasiatnya," kata Bambang.

Baca juga: Pemerintah Diminta Jamin Keamanan Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19

Indonesia bukan kelinci percobaan

Petugas kebersihan menyemprotkan cairan disinfektan di area Pasar Asem Reges, Jakarta Barat, Selasa (21/7/2020). Pengelola Pasar Asem Reges menutup sementara pasar tersebut dari Senin (20/7) hingga Rabu (22/7) menyusul satu orang pedagang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap (swab test).ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI Petugas kebersihan menyemprotkan cairan disinfektan di area Pasar Asem Reges, Jakarta Barat, Selasa (21/7/2020). Pengelola Pasar Asem Reges menutup sementara pasar tersebut dari Senin (20/7) hingga Rabu (22/7) menyusul satu orang pedagang terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap (swab test).
Bambang menegaskan, tak benar jika uji klinis ini menjadikan Indonesia sebagai kelinci percobaan vaksin China.

Uji klinis di negara lain adalah hal yang biasa. Ia mencontohkan, Bio Farma yang pernah melakukan uji klinis vaksin polio di Belgia dan Panama.

"Fase I-nya di Belgia. Fase II nya di Panama. Apa orang Belgia dan Panama berkata 'Wah ini saya jadi kelinci percobaan ini'. Enggak, ini normal," kata Bambang.

Produk lain dari Bio Farma, yaitu vaksin Pentabio, proses uji klinisnya mulai dari fase I hingga fase III dilakukan di Indonesia. Namun, hal itu tidak pernah diributkan oleh masyarakat.

"Memang seperti itu prosedurnya. Mungkin sekarang ini karena banyak disorot ya jadi kesannya seperti kita jadi kelinci percobaan," kata Bambang.

Selain itu, fase III juga relatif lebih aman dibanding fase I dan II yang sudah dilakukan terlebih dulu di China.

Bambang mengatakan, yang dilakukan Indonesia saat ini adalah mengonfirmasi ulang efek dan khasiat vaksin Sinovac.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com