Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Benarkah termometer tembak bisa merusak otak?
Dokter Pendamping Pasien Kanker RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat, dr Maria Shanty menegaskan, thermo gun tidak berbahaya untuk otak.
Ia menyebutkan, logika mengenai thermo gun dapat merusak otak sama sekali tidak benar.
"Logika itu (thermo gun dapat merusak otak) tidak benar," kata Shanty saat dihubungi Kompas.com, Selasa (21/7/2020).
Ia menegaskan, thermo gun merupakan salah satu alat medis dan sudah lama digunakan di rumah sakit mana pun.
Shanty mengatakan, para ahli kedokteran telah melakukan penelitian dan mendapatkan bahwa sinar infrared pada thermo gun tidak memancarkan energi atau radiasi.
Sebaliknya, justru tubuh manusia yang memancarkan radiasi infrared yang diserap oleh thermo gun dan kemudian menginterpretasikannya sebagai suhu tubuh.
"Sebab manusia memancarkan panas dalam bentuk radiasi termal," ungkap Shanty.
Thermo gun, lanjut dia, didesain untuk mengukur suhu tanpa perlu kontak dekat dengan orang yang diperiksa.
Ia mencontohkan seperti yang dilakukan di bandara, pusat perbelanjaan, rumah sakit dan area publik lainnya.
"Selain melakukan sebagai alat screening pengunjung, secara prosedur meminimalkan risiko infeksi Covid-19 pada petugasnya," terang Shanty.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM.
Dokter Aru mengatakan, informasi tersebut tidak benar.
"Alat itu (thermo gun) menggunakan inframerah bukan laser," kata Aru menyanggah pernyataan Ichsannuddin Noorsy, saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/7/2020).
Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, juga menegaskan hal yang sama.
Ia mengatakan, thermo gun sudah lolos uji kesehatan dan aman digunakan.
"Thermal gun sudah lulus uji kesehatan, jadi sudah diperhitungkan bahwa alat ini aman," kata Ari.
Alat ini tidak akan berpengaruh pada sistem saraf dan retina karena tidak memancarkan radiasi seperti sinar-X.
"Thermometer inframerah tidak memancarkan radiasi seperti sinar-X. Dan karena itu, tidak mempengaruhi sistem saraf termasuk juga tidak merusak retina," jelas Ari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.