Salah satu titik balik di novel ini adalah saat Harry Potter dihadapkan pada pilihan harus mencari Horcrux atau terus mengejar Hallows (tiga benda magis yang dikatakan menjadikan pemiliknya penguasa maut).
Perjalanan Harry akan mendorongnya maju ke pertarungan terakhir dengan musuh bebuyutannya dan membawanya melihat masa lalu tempat orang tuanya meninggal.
Buku ini mejnadi pencapaian Rowling.
Dia berhasil membuat Harry menjadi sosok remaja yang utuh. Dia bersekolah, berkecan, menjadi pahlawan, dan akrab dengan semua orang.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Raksasa Produsen Pesawat Boeing Didirikan, Bagaimana Awal Mulanya?
Rowling dapat membuat narasi yang mencampurkan kiasan antara Shakespeare, Homer, Milton, dan Kafka. Dia juga dapat membuat lelucon konyol seperti dalam adegan permen rasa muntahan.
Narasi yang dibangun memadukan banyak genre seperti drama, detektif, dan sebagainya.
Novelnya telah menciptakan sebuah dunia yang sangat terperinci seperti L. Frank Baum's Oz atau JRR Tolkien Middle Earth.
Itu adalah sebuah dunia yang dengan sangat halus dibayangkan dalam hal sejarah dan ritual serta aturannya sehingga memenuhi syarat sebagai alam semesta pengganti.
Baca juga: Viral Video Tenaga Medis Parodikan Film Kera Sakti di Sebuah Rumah Sakit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.