Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kalung Antivirus Kementan, Ini Tanggapan IDI

Kompas.com - 07/07/2020, 16:48 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kalung Antivirus Corona buatan Kementerian Pertanian (Kementan) mendapat sorotan publik akhir-akhir ini.

Dilansir Kompas.com, Sabtu (4/7/2020), kalung antivirus corona merupakan produk eucalyptus yang dibuat dengan teknologi nano yang juga telah di-launching pada Mei 2020.

Di media sosial Twitter misalnya, banyak yang mempertanyakan apakah kalung ini benar-benar bisa digunakan.

Beberapa warganet juga menganggap dibandingkan membuat kalung, lebih baik menggunakan eucalyptus dalam bentuk minyak.

Meski mendapat kritikan dan ramai di media sosial, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memberikan dukungan terhadap dibuatnya kalung tersebut. Berikut penjelasan IDI:

Baca juga: Kalung Antivirus Corona, Kementan Bantah Overclaim hingga Akan Uji Klinis

Tanggapan IDI

Ketua IDI Daeng Muhammad Faqih mengatakan, balai penelitian Kementan telah melakukan uji laboratorium terhadap eucalyptus.

"Ini sebagai langkah awal yang sangat baik untuk dilanjutkan ke prosedur penelitian selanjutnya seperti uji klinis. Lembaga riset IDI dan balai penelitian Kementan akan segera kerjasama untuk melanjutkan penelitian uji klinis," kata Daeng kepada Kompas.com, Selasa (7/7/2020).

Kerjasama itu dilakukan untuk pengembangan penelitian menuju tahapan uji klinis kepada pasien yang terpapar virus corona. 

Daeng mengatakan bahwa riset yang dilakukan akan dilakukan secara terstruktur dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang dimiliki oleh Indonesia.

Baca juga: Polemik Kalung Antivirus, dari Kritik DPR sampai Klarifikasi Kementan

Menurutnya, Indonesia Indonesia mampu membuat sebuah temuan yang menjadi obat virus corona.

Dia juga mengatakan, yang dilakukan Kementan tak hanya mencari jalan keluar untuk virus corona saja.

Tapi juga mencari persoalan masalah kesehatan lainnya dengan memanfaatkan kekayaan sumber alam yang ada di Indonesia.

"Saya kira apapun akan dilakukan dalam membantu negara mengatasi berbagai permasalahan. Kementan sudah melakukan itu," katanya.

Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementan Fadjry Djufry.

Baca juga: Melihat Perbedaan Kalung Antivirus Kementan dan Shut Out dari Jepang

Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Fadjry mengaku optimis bahwa inovasi yang dilakukan akan memberikan dampak dan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia.

"Mudah-mudahan ini langkah awal untuk menjawab semua keraguan atas apa yang kita sudah hasilkan meski sebatas uji laboratorium dan masih perlu uji lainnya," kata Fadjry.

Kementan juga telah bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dalam melakukan pengembangan penelitian dan riset.

Dalam kerjasama ini kementan berencana akan mengormesilkan produk inovasi melalui lisensor pihak swasta yang melisensi produk dari Kementan.

Baca juga: Soal Kalung Antivirus, Kementan Diminta Tunjukkan Hasil Riset

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com