Minyak kayu putih selama ini sudah digunakan untuk berbagai persoalan kesehatan.
"Mudah-mudahan saja memang bisa terbukti secara klinis dan bermanfaat dalam terapi Covid-19 dan menjadi kontribusi Indonesia untuk dunia," ujar dia.
Saat ini, Ari menambahkan, UI juga tengah bekerja sama dengan Indonesia Medical Education Research Institute (IMERI) melakukan riset kedokteran untuk penemuan vaksin atau obat Covid-19.
Kerja sama juga akan dilakukan dengan Balai Besar Penelitian Veteriner yang berada di Bogor, Jawa Barat.
"Kami juga siap bekerja sama dengan Balai Besar Penelitian Veteriner untuk melakukan uji animal dan uji klinis dengan produk eucalyptus ini," kata Ari.
Seperti diberitakan sebelumnya, pernyataan Kementan yang mengklaim produk kalung antivirus corona menjadi sorotan dalam dua hari ini.
Kementan akan memproduksi massal kalung ini. Selain kalung, ada pula roll on dan inhaler yang sudah mendapatkan izin edar dari BPOM.
Di media sosial pro kontra juga mengalir, yang mempertanyakan klaim kalung antivirus corona ini.
Menanggapi berbagai respons publik,
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementan Dr. Ir. Fadjry Djufry mengatakan, hal itu diserahkan kepada preferensi masing-masing.
“Isi kalung itu sama dengan yang ada di roll on dengan teknologi nano,” jelas dia.
Ia menekankan, meski nantinya menggunakan kalung antivirus ini, masyarakat diharapkan tetap patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
“Tetap harus pakai masker dan menjalankan protokoler Covid-19,” kata Fadjry.
Baca juga: INFOGRAFIK: Manfaat Eucalyptus yang Diklaim Bisa Jadi Antivirus Corona