Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TREN] Tagihan Listrik Naik | Kata Kementan tentang Kalung Antivirus Corona

Kompas.com - 05/07/2020, 05:56 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Editor

KOMPAS.com- Sejumlah pemberitaan menghiasi laman Tren sepanjang Sabtu (4/7/2020).

Informasi terkait tagihan listrik PLN yang membengkak padahal pemakaian menurun menyedot perhatian publik.

Selain itu ada pula informasi terkait 5 bandara yang menyediakan rapid test dan harganya, Bumi yang berada di titik aphelion maupun kata Kementan tentang kalung antivirus corona  juga menarik perhatian para pembaca.

Berikut berita terpopuler Tren sepanjang Sabtu (4/7/2020) hingga Minggu (5/7/2020) pagi:

1. Tagihan listrik naik padahal pemakaian menurun? kemungkinan ini penyebabnya menurut PLN

Tangkapan layar salah satu keluhan dari warganet soal melonjaknya tagihan listrik.TWITTER Tangkapan layar salah satu keluhan dari warganet soal melonjaknya tagihan listrik.

PT Perusahaan Listrik Negara ( PLN) memberikan tanggapan atas keluhan tagihan listrik yang kembali disampaikan para pelanggan pada awal Juli 2020 ini. Sejak awal Juli lalu, keluhan demi keluhan disampaikan kepada PLN melalui Twitter.

Menanggapi keluhan ini, Vice President Public Relations PLN Arsyadany G Akmalputri menyebutkan, penyebabnya kemungkinan karena ada sisa cicilan dari tagihan bulan lalu yang belum terbayarkan.

Hal ini membuat tagihan yang didapatkan lebih tinggi angkanya meski pemakaian KWH lebih rendah dibandingkan bulan lalu.

Berita selengkapnya dapat dibaca di sini:

Tagihan Listrik Naik padahal Pemakaian Menurun? Kemungkinan Ini Penyebabnya Menurut PLN

2. 5 bandara yang sediakan layanan rapid test dan rincian harganya

Penumpang AirAsia dari Kuala Lumpur yang tiba di Bandara Lombok, Kamis (2/7/2020).Dok. Humas Bandara Lombok Penumpang AirAsia dari Kuala Lumpur yang tiba di Bandara Lombok, Kamis (2/7/2020).

Di masa adaptasi kebiasaan baru terhadap pandemi virus corona, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi sebelum melakukan perjalanan. Salah satunya adalah rapid test atau hasil tes PCR.

Penumpang dalam sebagian besar moda transportasi saat ini diwajibkan telah menjalani salah satu dari tes Covid-19 tersebut, termasuk apabila ingin bepergian menggunakan pesawat.

Sejumlah maskapai dan agen travel pun telah menyediakan layanan rapid test untuk memudahkan penumpang.

Selain maskapai dan agen travel, beberapa bandara di Indonesia juga diketahui membuka layanan ini bagi para penumpangnya.

Baca berita selengkapnya di sini:

5 Bandara yang Sediakan Layanan Rapid Test dan Rincian Harganya

3. Sore ini Bumi berada pada titik Aphelion, simak fakta-faktanya...

Bumi pada titik Aphelion pada Sabtu (4/7/2020).LAPAN Bumi pada titik Aphelion pada Sabtu (4/7/2020).

Fenomena langit akan terjadi pada Sabtu (4/7/2020) petang ini.

Yaitu ketika Bumi akan berada pada titik Aphelion pada Sabtu (4/7/2020) sekitar pukul 18.34 WIB.

Apa itu titik Aphelion?

"Aphelion itu posisi Bumi terjauh saat perputarannya mengitari Matahari dalam setahun," kata Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ( LAPAN) Emanuel Sungging saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/7/2020).

Baca berita selengkapnya di sini:

Sore Ini Bumi Berada pada Titik Aphelion, Simak Fakta-faktanya...

4. Melihat pola penambahan setiap 10.000 kasus Covid-19 di Indonesia

Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.Shutterstock Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.

Sejak diumumkan untuk pertama kalinya pada 2 Maret lalu, peningkatan kasus virus corona di Indonesia masih terus terjadi.

Mengutip Worldometers, hingga Jumat (3/7/2020) siang, Indonesia telah mencatatkan total 60.695 kasus Covid-19.

Dari jumlah kasus tersebut, sebanyak 27.568 pasien telah sembuh dan 3.036 orang lainnya terpaksa meninggal dunia karena terinfeksi corona.

Masih dari sumber yang sama, dalam perjalanan di setiap 10.000 kasusnya, juga mengalami percepatan sehingga saat ini mencapai lebih dari 60.000 kasus.

Baca berita selengkapnya di sini:

Melihat Pola Penambahan Setiap 10.000 Kasus Covid-19 di Indonesia

5. Kalung antivirus corona disoroti, ini kata Kementan

Prototipe antivirus corona eucalyptus oleh KementanDOK. Humas Kementerian Pertanian Prototipe antivirus corona eucalyptus oleh Kementan

Kementerian Pertanian ( Kementan) membuat produk berbahan eucalyptus yang diklaim antivirus corona dalam bentuk kalung aromaterapi.

Kementan berencana memproduksi massal kalung antivirus corona ini pada bulan depan.

Rencana Kementan ini mendapatkan sorotan dari para warganet.

Di media sosial Twitter, banyak yang mempertanyakan produk ini dan klaim sebagai antivirus corona.

Baca berita selengkapnya di sini:

Kalung Antivirus Corona Disoroti, Ini Kata Kementan

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com