Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Ditenggelamkan, Menteri Edhy Sebut Kapal Asing Lebih Baik Dimanfaatkan

Kompas.com - 03/07/2020, 20:17 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Contoh lain adalah ketika Edhy mengizinkan pengambilan benih lobster dengan kuota tertentu, bahkan saat ini benih-benih tersebut diizinkan untuk diekspor ke luar negeri.

Padahal sebelumnya Susi sangat menentang penangkapan ikan atau biota laut lain yang masih berupa benih dan dalam keadaan bertelur.

Semua itu digaungkan Susi dengan alasan menjaga ekosistem laut demi hasil laut yang lebih melimpah di kemudian hari.

Melihat hal ini, Direktur Eksekutif Center for Social, Political, Economic and Law Studies (CESPELS) Ubedilah Badrun menyebut sebagai ketidakberesan eksekutif, yakni Presiden.

Baca juga: Kasus Kapal Long Xing 629 yang Menguak Masalah Perlindungan ABK WNI di Kapal Asing

"Tidak mungkin seorang Menteri buat kebijakan tanpa persetujuan Presiden. Tentang keputusan strategis menyangkut kebijakan Menteri yang berdampak besar maupun berdampak langsung dengan negara lain harus (melalui) persetujuan Presiden," kata Ubed saat dihubungi, Sabtu (3/7/2020) siang.

Meskipun untuk urusan teknis di lapangan, Presiden memberikan otoritas penuh dan  diserahkan pada masing-masing Menteri yang menjabat dengan harus tetap  berkoordinasi dengan Presiden selaku pemimpin tertinggi pemerintahan.

Ini berarti kebijakan di masa Susi dan Edhy yang terdengar bertentangan disetujui oleh satu Presiden yang sama, Joko Widodo. 

Menurut Ubed, apa yang terjadi saat ini mulai dari pencopotan Susi dari pos KKP, dan segala kebijakan yang ditempuh kini, merupakan bentuk ketidakberdayaan Jokowi dalam menghadapi tekanan para mafia ikan.

"Tapi lama-lama Presiden juga ditekan mafia ikan, itulah sebabnya Susi Pujiastuti tidak diangkat lagi jadi Menteri KKP. Jadi problemnya ada di Jokowi. Jokowi dalam tekanan dan ia tidak mampu bersikap tegas pada mafia, oligarki ekonomi, dan oligarki politik," jelas dia. 

Baca juga: Kemenlu Harap Ego Sektoral Hilang untuk Bahas Penempatan ABK di Kapal Asing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Segini Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Segini Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil Terjadi di Pasuruan, 3 Orang Meninggal Dunia

Tren
Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Kisah Pemuda China, Rela Hidup Hemat demi Pacar tapi Berakhir Tragis

Tren
6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

6 Alasan Mengapa Anjing Peliharaan Menatap Pemiliknya, Apa Saja?

Tren
Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com