Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Bahaya Pasang Behel di Tukang Gigi

Kompas.com - 26/06/2020, 19:46 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Saya rasa itu karena pasang behel termasuk tindakan medis, yang tahu kasus pasti menggunakan kawat gig itu dokter yang sudah belajar, yang sudah kompetensinya, bukan tukang gigi yang mengira-ngira bahwa 'oh dokter gigi pakai ini, jadi saya tiru', tidak seperti itu," ujar Widya.

Ilmu ini penting dalam tindakan medis untuk menempel kawat gigi, kalau tidak diperhatikan, maka dapat mengakibatkan gigi akan mekar dan lama-lama bisa lepas dari rahangnya.

Baca juga: Ramai soal Video Daun Kelor yang Disebut Dapat Menetralisir Racun, Ini Penjelasan Dokter...

Perhatikan ukuran dan bentuk gigi

Selain itu, tindakan gigi yang umumnya dilakukan masyarakat yakni veneer gigi.

Widya mengungkapkan, veneer sebenarnya memang tujuan utamanya untuk estetik.

Tindakan yang dilakukan yakn mengasah gigi, dan diberi bahan tambahan yang pada akhirnya menggantikan bagian gigi yang diasah.

Oleh karena itu, tindakannya harus diseseuaikan dengan ukuran dan bentuk gigi, jadi sudah ada pakemnya.

"Jadi, dokter gigi sudah belajar untuk itu, jadi ketika veneer dipasang, seharusnya tidak merubah anatomi yang asli, tetapi , kalau dipasang oleh tukang gigi yang notabene tidak memiliki ilmu anatomi gigi, jadi asal ditempel saja begitu," ujar Widya.

Akibatnya, pasien yang memasang veneer di tukang gigi menjadi tidak bisa menggigit atau mejadi tidak bisa menutup mulut lantaran veneer-nya ketebalan.

Menurutnya, jika gigi tidak diasah terus diberikan tambalan atau ditumpuk mengakibatkan fungsi utamanya menjadi terganggu.

Baca juga: Sering Mual Ketika Sikat Gigi? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Risiko tindakan ke tukang gigi dalam jangka waktu lama

Sementara itu, ada juga risiko jangka panjang yang dialami pasien jika tetap melakukan tindakan gigi ke tukang gigi.

Misalnya, dengan pemakaian veneer.

Pemakaian veneer yang tidak memperhatikan teori dan ilmu medis dapat menyebabkan gusi menjadi berdarah akibat penumpukan sisa makanan di sela-sela gigi yang tidak dapat dibersihkan.

"Jika ada sisa makanan yang numpuk di dalam antara gusi, gigi, dan bahan tambah veneer, nah sisa makanan itu terjebak di sana, kalau tidak pernah dibersihkan dalam waktu lama, maka gusi mudah berdarah, bau mulut, atau kemungkinan terburuk yakni gigi akan bolong," ujar Widya.

Baca juga: Selain Gigi Berlubang, Ini 4 Penyebab Lain Sakit Gigi

Apabila orang-orang memilih ke tukang gigi lantaran harga yang ditawarkan lebih murah, Widya mengungkapkan bahwa pemikiran tersebut adalah salah.

Sebab, jika mereka sudah merasakan kerusakan gigi dan akhirnya mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk menyembuhkannya.

Di sisi lain, Widya mengungkapkan, saat pandemi seperti ini sebaiknya masyarakat tetap membersihkan gigi menggunakan sikat gigi, dan tidak perlu memikirkan perawatan yang pada akhirnya akan merusak gigi.

Baca juga: Ramai soal Clindamycin Phosphate Disebut Ampuh Obati Jerawat, Ini Penjelasan Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com