Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Virus Corona Dunia 25 Juni: 9,5 Juta Orang Terinfeksi | Uji Coba Vaksin di Brazil

Kompas.com - 25/06/2020, 07:33 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penambahan kasus-kasus baru infeksi virus corona masih terus terjadi di hampir seluruh negara di dunia. 

Melansir Worldometers, hingga Kamis (25/6/2020), jumlah kasus terkonfirmasi berjumlah 9.508.614 kasus.

Adapun jumlah korban yang meninggal hingga kini 483.786 orang, dan 5.162.600 orang telah dinyatakan sembuh.

Berikut ini 10 negara di dunia dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 2.459.268 orang terinfeksi, 124.200 orang meninggal dunia, dan 1.033.788 orang sembuh.
  2. Brazil: 1.188.631 orang terinfeksi, 53.830 orang meninggal dunia, 649.910 orang sembuh.
  3. Rusia: 606.880 orang terinfeksi, 8.513 orang meninggal dunia, 368.820 orang sembuh.
  4. India: 472.990 orang terinfeksi, 14.907 orang meninggal dunia, dan 271.690 orang sembuh.
  5. Inggris: 306.860 orang terinfeksi, 43.081 orang meninggal dunia.
  6. Spanyol: 294.170 orang terinfeksi, 28.327 orang meninggal dunia.
  7. Peru: 264.690 orang terinfeksi, 8.586 orang meninggal dunia, dan 151.590 orang sembuh.
  8. Chili: 254.420 orang terinfeksi, 4.731 orang meninggal dunia, dan 215.090 orang sembuh.
  9. Italia: 239.410 orang terinfeksi, 34.644 orang meninggal dunia, dan 186.110 orang sembuh.
  10. Iran: 212.500 orang terinfeksi, 9.996 orang meninggal dunia, dan 172.100 orang sembuh.

Berikut ini perkembangan virus corona di berbagai belahan dunia:

Perkembangan Vaksin

Uji coba vaksin berskala besar tengah dilakukan di Afrika Selatan dan Brazil.

Relawan di Brazil dan Afrika Selatan mulai menerima suntikan vaksin untuk virus corona eksperimental.

Vaksin tersebut merupakan vaksin yang dikembangkan oleh para peneliti di Universitas Oxford bersama dengan perusahaan farmasi Astra Zeneca.

"Saya merasa sedikit takut tetapi saya ingin tahu apa yang terjadi dengan vaksin ini sehingga saya dapat memberi tahu teman-teman saya dan orang lain apa yang sedang terjadi dengan penelitian ini," kata salah satu sukarelawan uji coba vaksin, Junior Mhlongo, di Johannesburg sebagaimana dikutip dari The Guardian.

Baca juga: Ahli: Kerja Sama Percepat Vaksin Corona dengan Negara Lain Boleh, asalkan...

Kanada

Petugas medis berfoto bersama saat Polisi Toronto dan responder garis depan kota memberikan penghormatan kepada tenaga kesehatan di sepanjang University Avenue saat jumlah kasus penyakit virus corona (Covid-19) terus meningkat di Toronto, Ontario, Kanada, AS, Minggu (19/4/2020). Berdasarkan data Johns Hopkins University, hingga Selasa (21/4/2020), AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi dunia mencapai 787.794 dengan korban meninggal 42.362.ANTARA FOTO/REUTERS/CARLOS OSORI Petugas medis berfoto bersama saat Polisi Toronto dan responder garis depan kota memberikan penghormatan kepada tenaga kesehatan di sepanjang University Avenue saat jumlah kasus penyakit virus corona (Covid-19) terus meningkat di Toronto, Ontario, Kanada, AS, Minggu (19/4/2020). Berdasarkan data Johns Hopkins University, hingga Selasa (21/4/2020), AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi dunia mencapai 787.794 dengan korban meninggal 42.362.
Di Ontario, Kanada, beberapa orang yang dinyatakan positif virus corona tetapi tak menunjukkan gejala akan diizinkan untuk kembali bekerja.

Akan tetapi, mereka harus tetap melakukan tindakan pencegahan dan terpisah dengan mereka yang tak terinfeksi.

Aturan mengenai hal ini dikeluarkan pada Rabu (24/6/2020).

Di Ontario, sebanyak 3 buruh tani migran meninggal dunia akibat virus corona. Para pekerja juga telah diuji, tetapi ada pekerja yang tak menunjukkan gejala.

Peraturan ini memungkinkan mereka yang tak bergejala untuk kembali bekerja.

"Ketika kami belajar lebih banyak, kami mengubah banyak hal, kami beradaptasi," kata Kepala Petugas Kesehatan Ontario, David Williams.

Baca juga: Diduga Mata-mata Curi Rahasia Negara, China Jebloskan 2 Orang Kanada ke Penjara

Taiwan

Melansir Aljazeera, Taiwan kemungkinan akan memiliki kasus pertama setelah dua bulan tanpa kasus baru.

Hal ini terjadi karena seorang wanita Jepang yang datang sebagai mahasiswa pada akhir Februari 2020 didiagnosa positif virus corona saat kembali ke negaranya meskipun ia tanpa gejala.

Kini, Taiwan tengah mengisolasi lebih dari 100 orang yang melakukan kontak dekat dengan wanita itu.

Menteri Kesehatan Chen Shih-chung mengatakan, pihak berwenang Taipei sedang menunggu perincian lebih lanjut terkait kasus wanita Jepang itu.

Baca juga: Taiwan Berhasil Lawan Corona, Sigap dengan Integrasi Data 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com