Berdasarkan pemodelan yang dilakukan BMKG, gempa yang terjadi di bawah laut dini hari tadi disebutkan tidak memiliki potensi untuk menimbulkan gelombang tsunami.
Dalam waktu 30 menit setelah terjadi guncangan, BMKG tidak mendeteksi adanya gempa susulan atau aftershock.
Oleh karena itu, Rahmat mengimbau masyarakat agar tidak panik dan terpengaruh isu-isu yang mungkin beredar.
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," ujar dia.
Selain itu, Rahmat juga mengingatkan masyarakat agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Namun, jika tidak terjadi kerusakan, maka tidak masalah untuk kembali masuk ke dalam rumah.
Di media sosial, Twitter khususnya, tagar gempa menjadi salah satu yang paling banyak dituliskan oleh netizen.
Tagar ini bahkan menjadi terpopuler nomor 1 di Twitter Indonesia, per Senin (22/6/2020) pukul 06.30 WIB dengan lebih dari 27.000 twit.
Sebagian besar dari twit itu berisi laporan warganet yang merasakan guncangan gempa di wilayahnya. Banyak juga yang tidak merasakan gempa yang terjadi karena tengah tertidur pulas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.