Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Peringatkan Fase Bahaya Pandemi Corona, Ini Kata Epidemiolog

Kompas.com - 21/06/2020, 19:05 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan fase baru dan berbahaya dari pandemi corona virus seiring laju infeksi di sejumlah negara yang tergolong masih tinggi.

Walaupun peningkatan kasus terbilang masif, namun sejumlah negara telah melonggarkan pembatasan di sektor ekonomi.

Melansir nytimes, di Florida, Oklahoma, Carolina Selatan dan Arizona, jumlah harian kasus virus corona baru mencapai tingkat tertinggi pandemi pada minggu ini.

Texas telah mengalami dua kali lipat kasus yang diketahui dalam sebulan terakhir, menjadi negara keenam yang melampaui 100.000 kasus.

Sebanyak 81 negara telah melihat pertumbuhan dalam kasus baru selama dua minggu terakhir dan hanya 36 negara yang mengalami penurunan.

”Dunia kini dalam fase yang baru dan berbahaya. Banyak orang yang sudah bosan berada di rumah... tapi virus korona masih menyebar dengan cepat,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam jumpa pers virtual seperti dikutip dari Kompas.id (21/6/2020). 

Baca juga: Tingginya Kasus Baru Covid-19 karena Tracing Agresif, Bagaimana Melihatnya?

Sementara itu, orang-orang sudah merasa jenuh berada di rumah masing-masing setelah berbulan-bulan pandemi berlangsung.

"Banyak orang yang merasa muak berada di rumah. Negara-negara sangat bersemangat untuk membuka ekonomi mereka tapi virusnya masih cepat menyebar," kata Tedros.

"Itu masih mematikan dan kebanyakan orang masih rentan," lanjut dia.

Di seluruh dunia, risiko berlipat ganda ketika negara-negara membuka kembali ekonomi mereka.

Tedros menyadari bahwa berbagai kebijakan untuk menghentikan penyebaran virus korona telah membuat lumpuh ekonomi. Namun WHO terus mengingatkan agar masyarakat tidak menyerah untuk tetap berada di rumah.

Hingga Minggu sore (21/6/2020), mengutip update Worldometers, ada 8,9 juta kasus infeksi di dunia. Sebanyak 467.155 orang meninggal dunia. 

Indonesia sendiri melaporkan update kasus harian pada Minggu sebanyak 862 kasus baru sehingga total infeksi sebanyak 45.891 kasus. Sedangkan total korban meninggal di Indonesia berjumlah 2.465 orang. Indonesia berada di peringkat 1 Asia Tenggara dan 29 dunia terdampak Covid-19. 

Tanda yang serius

Menurut epidemiolog dr Dicky Budiman M.Sc.PH, PhD (Cand) Global Health Security CEPH Griffith University, kondisi sekarang ini memang dikatakan berbahaya.

"Fase saat ini memang cenderung mengkhawatirkan," kata Dicky saat dihubungi Kompas.com, Minggu (21/6/2020).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Kronologi dan Dugaan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Pelaku Sempat Melakukan Upaya Bunuh Diri

Tren
7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

7 Manfaat Ikan Teri, Menyehatkan Mata dan Membantu Diet

Tren
Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah dan Sayur yang Tidak Boleh Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Jadwal dan Live Streaming Pertandingan Semifinal Thomas dan Uber Cup 2024 Hari ini

Tren
Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Sederet Fakta Kasus Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Dilakukan di Jalan Desa

Tren
Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Bagaimana Tubuh Bisa Menghasilkan Vitamin D saat Terpapar Sinar Matahari?

Tren
Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Waspada Cuaca Panas Melanda Indonesia, Ini Tips Menghadapinya

Tren
7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

7 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Pegal di Pundak dan Mudah Mengantuk

Tren
BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

BMKG: Beberapa Wilayah Indonesia yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 4-5 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

[POPULER TREN] Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Irak | Tragedi Runtuhnya Jalan Tol di China

Tren
Masalah Tiga Tubuh

Masalah Tiga Tubuh

Tren
Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Jadwal Lengkap Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Pendaftaran Sekolah Kedinasan STAN, IPDN, dan STIS Dibuka Mei 2024

Tren
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Caranya

Tren
Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Ramai soal Sesar Sumatera Disebut Picu Tsunami pada 2024, BMKG: Hoaks

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com