Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sisi Lain Dokter Reisa, Tidak Ambisius, Tomboi, dan Pencinta Binatang

Kompas.com - 09/06/2020, 18:45 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

"Intinya, menjadi cantik bukan hanya urusan tampilan fisik, tetapi juga perilaku dan isi otak," tuturnya.

Usai ajang pemilihan putri internasional, ia pun memilih untuk mendalami studi dan kariernya di dalam negeri dan tidak lagi "bermimpi" berkelana hingga Afghanistan.

"Saya bukan orang yang ambisius untuk diri sendiri," kata Reisa.

Dia berpikir ulang apabila harus kuliah dan bekerja di luar negeri karena berat harus meninggalkan sang mama. 

Baca juga: Achmad Yurianto: Saya Satu Tim dengan Dokter Reisa

Berempati dan memahami keinginan pasien

Menurut Reisa, menjadi dokter tidak hanya tentang mengatasi masalah kesehatan pasien, tetapi juga berempati dan memahami keinginan pasien.

Pemahaman itu tidak terlepas dari posisinya saat menjadi pasien toksoplasmosis pada tahun 2010 lalu.

"Kejadiannya tiba-tiba mata kiri sudah enggak bisa melihat dan sakit sekali, ternyata sudah bernanah. Dokter waktu itu dengan enteng memberi tahu mata saya yang terinfeksi tokso bisa buta. Saya shock bukan main,” kenang Reisa, yang sehari-hari mengenakan lensa
kontak untuk matanya yang minus enam

Dari peristiwa itu, ia pun bertekad untuk selalu menjaga sikap dan berempati terhadap pasien. 

Menyukai binatang

Reisa menyebut bahwa dulunya dia ingin menjadi seorang dokter hewan.

"Aku dulu sebenarnya pengin jadi dokter hewan. Namun, akhirnya ikut saran mama, jadi dokter manusia saja," kata Reisa.

Reisa memang menyukai binatang. Bahkan, ia sempat memiliki hamster hingga lebih dari seratus ekor, belum lagi anjing.

Ia merawat sendiri semua hewan-hewan peliharaannya itu, memberi makan, dan membersihkan kotorannya.

”Yang penting semua hewan peliharaan dirawat baik-baik dan divaksin,” ujar Reisa.

Baca juga: Dokter Reisa Broto Asmoro Beradaptasi dengan Dunia Akting

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com