Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Berenang Dapat Tularkan Covid-19? Simak Penjelasan Berikut

Kompas.com - 08/06/2020, 08:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Fase new normal akan segera hadir. Beberapa kegiatan yang sebelumnya dibatasi akan kembali diizinkan untuk dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19.

Salah satunya adalah pembukaan kembali tempat wisata seperti pantai.

Pembukaan ini kemungkinan besar akan menarik banyak wisatawan yang sudah jenuh karena selama beberapa bulan terakhir menghabiskan waktu di rumah saja.

Baca juga: Hadapi New Normal, Masih Perlukah Mengenakan Masker?

Lantas, apakah menikmati waktu dengan berenang di pantai maupun kolam renang umum atau water park memiliki potensi untuk menularkan Covid-19.

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman menjelaskan bahwa sejauh ini belum ada hasil riset yang menunjukkan jika Covid-19 bisa ditularkan lewat air.

"Sejauh ini tidak ada bukti penularan lewat batuk atau bersin di dalam air. Artinya, kalau berenang sendirian atau berdua dengan yang masih keluarga serumah tidak apa-apa, walaupun tadinya kolam renang itu dipakai orang lain," jelas Dicky saat dihubungi Kompas.com (7/6/2020).

Baca juga: 32 Dokter Meninggal akibat Covid-19, Mayoritas Bertugas di RS Non-Covid-19

Tidak bersifat water borne disease

Ilustrasi berenangSolisImages Ilustrasi berenang

Menurut Dicky, riset yang sudah ada saat ini menyatakan bahwa Covid-19 bukan water borne disease atau penyakit yang ditularkan lewat air.

Ditambah dengan adanya kandungan klorin dalam air yang membantu membuat virus menjadi tidak aktif sehingga menurunkan risiko penularan.

Fakta umum yang saat ini diketahui para ahli adalah bahwa kemungkinan seseorang tertular di luar ruangan lebih kecil daripada tertular di dalam ruangan.

Sehingga potensi penularan yang harus diwaspadai adalah dari kerumunan pengunjung yang datang ke pantai atau ke kolam renang bukan karena kegiatan berenang.

"Aturan dalam kegiatan seperti berenang atau water park tetap sama, yaitu jaga jarak, cuci tangan, disinfektan permukaan dan kenakan masker," kata Dicky.

Baca juga: Melihat 5 Puncak Grafik Kasus Baru Covid-19 di Indonesia

Dia juga mengingatkan bahwa penularan utama Covid-19 adalah dari orang ke orang, selain juga melalui sentuhan pada permukaan yang terpapar virus.

Oleh karena itu, ia menyebut bahwa pengelola tempat wisata seperti pantai dan kolam renang wajib melakukan disinfektasi secara rutin terhadap fasilitas yang ada.

Selain itu, masyarakat yang ingin pergi berenang juga wajib mematuhi pembatasan jarak aman, aturan cuci tangan, pemakaian masker dan tidak pergi ke pantai/kolam renang bila merasa sakit.

"Dan tentunya area wisatanya bukan di lokasi atau zona merah," imbuhnya.

Baca juga: Berikut 5 Gejala Virus Corona Ringan yang Tak Boleh Diabaikan

Media penularan Covid-19

Ilustrasi berenang gaya kupu-kupuPablo_K Ilustrasi berenang gaya kupu-kupu

Melansir Kompas.com (13/5/2020) saran lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengunjungi kolam renang atau pantai yang dekat dengan rumah.

Pasalnya, toilet umum yang disediakan di tempat tersebut juga berisiko besar menjadi media penularan Covid-19. Jadi, pengunjung bisa membersihkan tubuh di rumah usai beraktivitas dan mengurangi risiko penularan dari penggunaan toilet umum.

Meski berenang tidak secara langsung dapat menularkan Covid-19, namun kewaspadaan tetap perlu dijaga ketika pergi berenang di kolam renang umum atau pantai.

Penyebabnya adalah sangat sulit untuk masuk dan keluar dari kolam renang tanpa menyentuh apa pun atau berinteraksi dengan orang lain.

Baca juga: Ramai soal Penolakan Jenazah Covid-19, Dokter: Pasien Meninggal, Virus Pun Mati

 

Ada banyak permukaan yang bisa tersentuh ketika pergi ke kolam renang, mulai dari gagang pintu, pintu loker, kursi, hingga kran kamar mandi. Hal itu sebagaimana pemberitaan Kompas.com (8/4/2020).

Terlebih lagi bila harus pergi ke toilet, yang berarti ada kesempatan untuk memegang lebih banyak lagi permukaan di mana virus corona bisa hinggap dan berpindah ke tangan.

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh tim peneliti AS di jurnal Nature menemukan bahwa virus corona bisa hidup pada permukaan yang keras seperti, plastik dan besi, hingga tiga hari.

Penelitian yang dilakukan oleh tim Hong Kong University dan diterbitkan di jurnal The Lancet bahkan menemukan bahwa pada suhu ruang, virus bisa bertahan pada plastik dan stainless steel hingga tujuh hari. 

Baca juga: Virus Corona Dapat Bertahan di Plastik dan Stainless Steel hingga 3 Hari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kronologi Fortuner Polda Jabar Picu Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ, Diselesaikan secara Kekeluargaan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com