Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tetris dan Bagaimana Awal Mula Diciptakan...

Kompas.com - 06/06/2020, 16:03 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapa yang tidak kenal Tetris? Hampir semua orang pasti pernah memainkan permainan virtual yang meminta pemainnya menyusun balok-balok geometris ini.

Permainan ini diciptakan 36 tahun yang lalu, tepatnya pada 6 Juni 1984. Namun, permainan populer ini awalnya tidak dirancang sebagai sebuah video game.

Tetris diciptakan sebagai alat untuk mengukur performa komputer.

Melansir CNN, Jumat (1/11/2019), permainan Tetris ini berawal dari Alexey Pajitnov.

Ia merupakan seorang insinyur perangkat lunak di Akademi Ilmu Pengetahuan Soviet, Moskow. Tugasnya yakni menguji komputer jenis baru, Electronika 60.

Untuk melakukannya, ia menciptakan permainan sederhana berdasarkan permainan puzzle yang pernah ia mainkan semasa kanak-kanak.

Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern

Permainan sederhana ini akan membantu menilai seberapa kuat komputer itu dan memberikan sedikit hiburan saat melakukan pengujian.

Pajitnov tidak menyangka bahwa permainan ini justru menjadi salah satu video game terbaik dan paling digandrungi sepanjang masa.

"Saya tidak bisa menahan diri untuk tidak memainkan versi prototipe ini, karena sangat adiktif untuk menyatukan balok-baloknya," kata Pajitnov.

Baca juga: Mengenang 25 Tahun Kepergian Nike Ardila, seperti Apa Perjalanan Hidupnya?

Fenomena baru

Permainan Tetriswikipedia.org Permainan Tetris

Meskipun Tetris langsung populer di kalangan programmer, namun aksesnya terbatas hanya pada mesin Electronika 60.

Mesin ini tidak memiliki kemampuan grafis dan kapasitas memorinya sangat terbatas, bahkan lebih kecil daripada kalkulator modern.

Kepopuleran Tetris menyebabkan Pajitnov mendapat permintaan untuk membuat Tetris tersedia dalam versi IBM PC yang memiliki kemampuan grafis lebih baik.

Ia kemudian menugaskan pekerjaan itu kepada Vadim Gerasimov, seorang siswa berusia 16 tahun yang sedang magang musim panas di kantornya.

Tetris kemudian menyebar dengan cepat.

"Itu seperti kebakaran hutan. Semua orang di Uni Soviet yang memiliki PC memainkan Tetris," kata Pajitnov.

Baca juga: 5 Youtuber Terkaya di Dunia yang Mengelola Channel Game

Walaupun populer, Pajitnov tidak menghasilkan uang dari permainan ini, dia juga tidak berniat demikian.

Di Soviet, ide-ide dimiliki oleh negara dan konsep menjual perangkat lunak sebagai produk tidak dikenal oleh sebagian besar masyarakat termasuk Pajitnov.

Tetris dikenal dari perbincangan orang-orang, mereka kemudian membagikan Tetris dengan menyalinnya ke disket.

Baca juga: Bagaimana Kecanduan Game Online Bisa Sebabkan Gangguan Jiwa?

Merambah ke luar Soviet

Tetris.Thinkstock Tetris.

Tetris dirilis sebagai judul PC komersial di Inggris dan AS pada 1988. Permainan ini didesain dengan ciri khas Soviet melalui ilustrasi kemasan bertema Kremlin dan aksara Cyrillic.

Sebelum resmi dirilis di luar Soviet, sempat terjadi permasalahan hak pemasaran antara Pajitnov dengan Robert Stein. Stein adalah seorang salesman dari perusahaan software Hungaria bernama Andromeda.

Walaupun akhirnya permasalahan selesai dengan baik, namun kesalahpahaman antara Pajitnov dan Stein menunjukkan betapa sulitnya untuk mengekspor video game dari Soviet Rusia ke Barat untuk pertama kalinya.

Masalah ini bahkan menyebabkan bertahun-tahun ketidakpastian dan pertempuran di meja hukum, serta dikabarkan menarik perhatian dari pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev.

Baca juga: Mengenang Profesor Drum Neil Peart...

Tetris terjual laris manis di kalangan pengguna komputer, tetapi uang besar di sektor game dibuat di tempat lain: konsol.

Henk Rogers, seorang pengembang video game Belanda dan pengusaha yang tinggal di Jepang, adalah orang pertama yang menyadari bahwa Tetris adalah pasangan yang sempurna untuk Game Boy, sebuah konsol genggam yang dirilis oleh Nintendo di Jepang pada awal 1989.

Permasalahan lisensi dan hak pemasaran kembali muncul saat Rogers ingin memboyong Tetris ke konsol Nintendo. Untunglah permasalahan ini juga bisa selesai dengan baik dan Tetris bisa dimainkan di Nintendo Game Boy.

Baca juga: Melihat Dua Drone Canggih Turki, Pengubah Permainan di Suriah

Royalti tertunda

TetrisTetris.com Tetris

Meskipun Tetris sukses besar, Pajitnov masih belum menghasilkan uang darinya.

"Ada banyak masalah hukum, dan ketika pertanyaan tentang kepemilikan dan sumber asli permainan muncul, saya memutuskan bahwa saya ingin semuanya berjalan lancar dan saya memberikan hak kepada Pusat Komputer dari Akademi Ilmu Pengetahuan Soviet untuk 10 tahun," katanya.

Pajitnov meninggalkan Moskow ke Seattle pada 1991, dengan bantuan Henk Rogers. Ketika kesepakatannya terkait lisensi Tetris pada 1995, dia akhirnya mulai menerima royalti untuk permainan ini.

Melansir Britannica, Pajitnov mengklaim bahwa ia menciptakan nama Tetris dengan menggabungkan prefix tetra dari bahasa Yunani, yang mengacu pada empat kotak yang terkandung di setiap blok, dengan kata tenis.

Meskipun Tetris memiliki banyak sekuel yang telah dihasilkan, namun game Tetris hampir selalu memiliki mekanisme bermain yang sama.

Blok yang berbeda bentuknya jatuh dengan kecepatan yang berbeda-beda, dan, ketika blok menurun, pemain harus memutar dan mengaturnya untuk membuat baris horizontal di layar.

Saat pemain membentuk satu atau lebih baris, baris yang selesai menghilang. Tujuan permainan ini adalah untuk mencegah balok menumpuk hingga ke atas layar selama mungkin.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gitaris Legendaris Jimi Hendrix Meninggal Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Kisah Celia, Wanita yang Tidak Makan Selama 4 Tahun akibat Sindrom Langka

Tren
Tema Met Gala dari Masa ke Masa, 'Sleeping Beauties: Reawakening Fashion' Jadi Tajuk 2024

Tema Met Gala dari Masa ke Masa, "Sleeping Beauties: Reawakening Fashion" Jadi Tajuk 2024

Tren
Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Cabut Gigi Bungsu, ke Dokter Gigi Umum atau Spesialis Bedah Mulut?

Tren
Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Cara Daftar Anggota PPS Pilkada 2024, Berikut Syarat dan Prosedurnya

Tren
Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Profil CNF Clairefontaine di Perancis, Tempat Pertandingan Indonesia Vs Guinea

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com