Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal tentang Antifa, Kelompok yang Disebut Teroris oleh Donald Trump

Kompas.com - 01/06/2020, 14:55 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memasukkan kelompok Antifa (anti-fasis) ke dalam daftar kelompok teroris.

Pernyataan itu keluar setelah demonstrasi besar meletus di AS memprotes kematian George Floyd terjadi di 30 kota.

"Amerika Serikat akan memasukkan Antifa sebagai organisasi teroris," ujar presiden berusia 73 tahun itu dalam kicauannya di Twitter.

Siapakah kelompok Antifa?

Antifa merupakan payung dari pergerakan sayap kiri ekstrem tanpa ada kepemimpinan pasti. Kelompok itu menentang ideologi sayap kanan ekstrem, di mana mereka melawan neo-Nazi atau kelompok supremasi kulit putih dalam setiap aksinya.

Baca juga: Demo Kematian George Floyd, Trump Akan Masukkan Kelompok Antifa sebagai Teroris

Dilansir dari The New York Times, Senin (1/6/2020), istilah "antifa" pertama kali digunakan pada 1946. Kata itu diambil dari frasa Jerman yang menandakan sikap oposisi terhadap Nazisme.

Salah satu kelompok pertama di AS yang menggunakan nama itu adalah Rose City Antifa yang didirikan pada 2007 di Portland, Oregon.

Kelompok itu memiliki banyak pengikut di media sosial dan sering kali membagikan artikel berita berisi identitas serta informasi pribadi tokoh-tokoh kanan.

Usai Presiden Donald Trump terpilih sebagai presiden pada 2016, lebih banyak orang mulai bergabung dengan gerakan itu di AS.

Siapa anggotanya?

Sulit mengetahui berapa banyak orang yang mengklaim dirinya sebagai anggota Antifa. Para pengikutnya mengakui bahwa gerakan itu bersifat rahasia, tidak memiliki pemimpin resmi, dan diorganisir ke dalam sel-sel lokal yang otonom.

Antifa disebut-sebut merupakan satu-satunya gerakan aktivis yang konsisten menentang kelompok sayap kanan dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Protes Tewasnya George Floyd, Hampir 1.400 Orang Seantero AS Ditangkap

Anggota Antifa berkampanye menentang tindakan yang mereka pandang otoriter, homofobik, rasial, atau xenofobik.

Meski tidak berafiliasi dengan kelompok kiri lain, sejumlah anggotanya terkadang bekerja dengan jaringan aktivis lokal lain yang berkumpul di sekitar permasalahan yang sama, seperti gerakan Occupy atau Black Lives Matter.

Tujuan

Para pendukung Antifa umumnya berusaha menghentikan apa yang mereka lihat sebagai kelompok fasis, rasial, dan sayap kanan.

Mereka beranggapan bahwa ide-ide tersebut mengarah pada penargetan kaum marginal, termasuk ras minoritas, perempuan, dan anggota komunitas LGBTQ.

"Argumennya adalah bahwa militan anti-fasisme secara inheren membela diri mereka karena kekerasan yang didokumentasikan secara historis yang diajukan oleh kaum fasis," kata Mark Bray, seorang dosen sejarah di Dartmouth College dan penulis Antifa: The Anti-Fascist Handbook.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Orang yang Berkurban Dianjurkan Tidak Potong Kuku dan Rambut, Mulai Kapan?

Orang yang Berkurban Dianjurkan Tidak Potong Kuku dan Rambut, Mulai Kapan?

Tren
Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Tren
Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Tren
Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Tren
Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Tren
4 Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Direkomendasikan Ahli Diet

4 Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Direkomendasikan Ahli Diet

Tren
5 Fakta Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Meninggal di Sukolilo Pati

5 Fakta Kasus Pengeroyokan Bos Rental hingga Meninggal di Sukolilo Pati

Tren
Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

Benarkah Tidak Makan Nasi Bisa Bantu Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes?

Tren
Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tak Banyak yang Tahu Vitamin U, Apa Manfaatnya bagi Tubuh?

Tren
PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

PBB Masukkan Israel ke “Blacklist” Negara yang Melakukan Pelanggaran Kekerasan terhadap Anak-anak

Tren
Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com