Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Informasi Viral soal Daun Sungkai untuk Obati Covid-19, IDI Sebut Belum Ada Penelitian Medis

Kompas.com - 30/05/2020, 16:28 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah informasi beredar di media sosial Facebook menyebutkan bahwa telah ditemukan obat Covid-19, yaitu daun sungkai.

Informasi yang sama juga tersebar melalui grup-grup percakapan WhatsApp. Narasi yang beredar mengklaim bahwa obat itu ditemukan oleh dokter dari Jambi.

Di Facebook, informasi diunggah oleh salah satu akun di sebuah grup. Dalam unggahannya, berikut adalah caption yang ditulis:

Kabar gembira Lor.

Sudh di temukan obat covid 19.

Yaitu daun sungkai.obat ini ditemukan oleh dokter berasal dari jambi.

Para medis asal jambi tlah menyembuhkn 5 pasien yg positif CORONA.dan skrng daun sungkai akan di olah menjadih obat alternatif.

Semoga pemerintah Tau kabar ini semua supaya kmi bisa bekerja dan mencari Nafkah kembali. 

Unggahan yang menyebutkan bahwa daun sungkai bisa menyembuhkan infeksi virus corona menyebar di media sosial. IDI menyatakan, belum ada penelitian medis soal ini.Facebook Unggahan yang menyebutkan bahwa daun sungkai bisa menyembuhkan infeksi virus corona menyebar di media sosial. IDI menyatakan, belum ada penelitian medis soal ini.
Hingga Sabtu (30/5/2020) pukul 15.00 WIB, unggahan tersebut telah dibagikan ulang lebih dari 6.300 kali.

Adapun jumlah komentar dalam postingan ini telah mencapai 333 komentar.

Benarkah informasi ini?

Konfirmasi Kompas.com

Dalam narasi yang beredar, disebutkan bahwa yang menemukan daun sungkai sebagai obat Covid-19 adalah dokter yang berasal dari Jambi.

Mengonfirmasi informasi tersebut, Kompas.com menghubungi Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Jambi Dr Deri Mulyadi, Sabtu (30/5/2020) pagi.

Deri mengaku belum menerima informasi kajian yang menyebutkan seperti dalam informasi yang beredar.

"Maaf, setahu kami belum ada informasi tersebut," kata Deri.

Menurut Deri, hingga kini, belum ada penelitian secara medis yang dapat memastikan bahwa daun sungkai dapat dijadikan sebagai obat alternatif bagi para pasien Covid-19.

"Sebelumnya, saya sudah dapat informasinya. Akan tetapi, secara medis, belum ada penelitiannya. Mungkin informasi awal bagi medis dan perlu penelitian lebih lanjut," ujar dia.

Kompas.com juga mengonfirmasi informasi ini kepada Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.

Wiku mengatakan, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk dapat menyimpulkan bahwa daun sungkai dapat dijadikan sebagai obat Covid-19 seperti dalam informasi yang beredar.

"Iya betul, masih perlu penelitian," kata Wiku, saat dihubungi secara terpisah.

Sementara itu, mengutip pemberitaan Antara28 April 2020, Gubernur Jambi Fachrori Umar menginstruksikan Dinas Kehutanan Provinsi Jambi untuk meneliti khasiat daun sungkai dalam mengobati Covid-19. 

Perintah ini disebut berawal dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo, Rabu (22/4/2020), yang menyebut ada informasi tentang khasiat daun sungkai dan meminta bantuan Gubernur Jambi untuk mengadakan penelitian.

Masih mengutip Antara, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Jambi yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Jambi, Johansyah, mengatakan, hasil penelitian akan segera dipublikasikan jika memang daun sungkai terbukti bisa mengobati Covid-19.

Daun sungkai atau Peronema canescens sebelumnya banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat untuk demam, sakit kepala, sakit gigi, asma, hingga penyakit kulit seperti panu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com