Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Laksana, Ramadhan dan Lebaran Pertama di Negeri Sakura...

Kompas.com - 24/05/2020, 07:10 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Tidak mudik saat Lebaran

Tahun ini, Laksa akan merayakan Lebaran di Jepang. Sejak sebelum terjadi pandemi virus corona, ia memang telah memutuskan tak mudik pada Idul Fitri tahun ini.

Awal 2020, ia baru kembali ke kampung halamannya di Wonogiri, Jawa Tengah. 

"Saya juga ingin merasakan Lebaran di Jepang bersama teman-teman asal Indonesia yang saat ini juga masih tinggal di sini. Kebetulan ada teman-teman asal Indonesia yang walaupun tidak sekantor, tapi masih tinggal di Tokyo juga," kata Laksa.

Selain itu, ia juga mendapat informasi ada tradisi perayaan Lebaran yang digelar oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia di Tokyo. 

Awal bekerja di Jepang

Laksa bercerita bahwa sebenarnya tidak pernah terpikirkan oleh dirinya untuk bisa tinggal dan bekerja di Jepang. Awal ketertarikannya muncul saat dia menjadi mahasiswa magang pada pertengahan Agustus 2018 di perusahaan IT tempatnya bekerja sekarang.

"Setelah saya selesai kontrak magang, kemudian saya ditawari kontrak kerja full-time di sini, saya lalu mulai merasa nyaman di Jepang, baik dari aspek culture-nya maupun lingkungan tempat saya tinggal. Pada akhirnya, saya memutuskan untuk menerima kontrak kerja full-time tersebut dan tinggal di Jepang," kata Laksa.

Pemuda lulusan Telkom University Bandung, Jawa Barat, ini sudah tinggal di Jepang sejak pertengahan tahun 2019.

Ia harus melakukan penyesuaian diri, terutama dengan budaya kerja di Jepang. 

"Orang-orang di sini itu sangat disiplin. Kedisiplinan itu dijunjung tinggi. Jadi ketika awal mula saya datang ke sini, saya harus membiasakan diri dengan budaya di lingkungan kerja saya," kata Laksa.

Saat pertama datang ke Jepang, Laksa mengaku tidak menguasai bahasa Jepang sama sekali.

Kebetulan, perusahaan tempatnya bekerja juga tidak mewajibkan penggunaan bahasa Jepang saat berkomunikasi, karena komunikasi bisa dilakukan menggunakan bahasa Inggris.

"Kebutuhan untuk menguasai bahasa Jepang itu adalah salah satu syarat wajib untuk bisa survive, karena tidak semua orang bisa berbahasa Inggris," jelas Laksa.

Penguasaan bahasa Jepang menjadi hal wajib bagi mereka yang berencana untuk tinggal dalam jangka waktu lama di sana.

Meski tinggal di ibu kota Jepang, Tokyo, tak semua orang bisa berbahasa Inggris.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com