Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengurai Corona, dari Ramainya Pusat Perbelanjaan hingga Ancaman Kluster Baru...

Kompas.com - 20/05/2020, 10:27 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Ia pun mewanti-wanti masyarakat agar lebih mematuhi anjuran dari pemerintah untuk sementara waktu agar penanganan Covid-19 dapat selesai juga dengan tepat waktu.

"Tapi, kepatuhan masyarakat terhadap anjuran terutama kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor," ucap Dicky.

Faktor-faktor tersebut di antaranya adanya program promosi kesehatan yang tepat dan kontinu, strategi komunikasi risiko, sosial budaya dan pendidikan, dan yang utama yakni kepercayaan.

Dicky menyebut, faktor-faktor tersebut saling terkait dan semestinya harus dikelola sejak awal pandemi seperti Covid-19 ini.

Baca juga: Mengenal Apa Itu New Normal di Tengah Pandemi Corona...

Prediksi jumlah kasus bila pusat perbelanjaan tetap ramai

Ketika disinggung berapa jumlah kasus yang akan muncul apabila pusat perbelanjaan tetap ramai seperti saat ini, Dicky mengaku tak bisa menjawabnya.

"Angka detailnya relatif sukar untuk diprediksi karena perlu data yang valid dan lengkap," ujar Dicky menjelaskan.

Menurutnya, dengan karakter virus corona yang diketahui dapat dengan mudah menular, maka diprediksi dalam dua minggu ke depan jumlah kasus akan meningkat secara signifikan.

Namun, hal itu dapat diketahui bila berbarengan dengan jumlah tes secara besar yang dapat dilakukan.

Oleh sebab itu, ia memiliki beberapa usulan kepada pemerintah agar masyarakat kembali mematuhi aturan dan tidak memadati pusat perbelanjaan atau pasar.

"Namun, pemerintah tidak bisa melakukan strategi seperti pemadam kebakaran. Harus ada strategi yang jelas secara nasional yang diikuti daerah serta lembaga lainnya yang memuat intervensi utama Indonesia dalam jangka pendek menengah dan panjang," kata Dicky.

Adapun strategi seperti pemadam kebakaran yang ia maksud adalah strategi sektoral, fragmented dan belum komprehensif.

Strategi tersebut di antaranya pembatasan sosial berskala besar (PSBB), new normal, atau yang lainnya harus dipetakan dengan jelas.

"Fase-fasenya bagaimana, indikatornya juga, juga target kontribusinya terhadap pencapaian nasional. Termasuk strategi komunikasi," papar Dicky.

Baca juga: Indonesia Terserah, Ekspresi Kekecewaan, dan Bentuk Protes kepada Pemerintah...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Beda Batuk, Pilek, Alergi, dan Gejala Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com