Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Cara Menghitung dan Mengumpulkan Dana Pensiun

Kompas.com - 17/05/2020, 14:33 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

1. Menabung dan investasi

Penting untuk mengganti mindset spending atau menghabiskan menjadi saving atau menabung. 

Jika Anda memperoleh gaji bulanan, sisihkan uang untuk tabungan dana pensiun, misalnya 15-20 persen dari total gaji.

Seorang karyawan pada umumnya telah menyisihkan 8 persen dari gaji dalam bentuk JHT BPJS Ketenagakerjaan dan produk DPLK. Namun, jumlah tersebut belum cukup. 

Selain dalam bentuk tabungan di bank, Anda juga dapat menyisihkan penghasilan ke produk investasi yang sesuai untuk dana pensiun. 

Baca juga: Tiru Kanada, Erick Thohir Mau Dana Pensiun Karyawan BUMN Dilebur

2. Mengurangi pengeluaran yang tidak penting

Anda harus mengatur pengeluaran yang sesuai agar target dana pensiun tercapai. Misalnya, dengan mengurangi pengeluaran yang tidak benar-benar diperlukan seperti nongkrong di kafe, makan di restoran, dan lainnya.

Hal-hal tersebut bukanlah masalah, tetapi jika terlalu sering dilakukan, uang yang dikeluarkan pun cukup besar dan menjadi tidak bijak saat seharusnya dapat digunakan sebagai dana pensiun.

Dengan demikian, tabungan pensiun Anda pun menjadi lebih besar karena juga ditambahkan dari pengeluaran-pengeluaran yang berhasil dipangkas.

Baca juga: WanaArtha Life Luncurkan Produk Dana Pensiun

3. Memperhatikan alokasi aset untuk dana pensiun

Melansir ZAP Finance, ada tiga alokasi aset, yaitu Safe Basket, Income Basket, dan Growth Basket.

  • Safe Basket
    Anda harus memiliki kas tunai yang cukup untuk biaya hidup selama 5 tahun ke depan. Adapun patokan biaya tersebut mengikuti anggaran bulanan yang telah ditetapkan sebelumnya.
    Dana ini juga dapat diambil untuk berbagai hal seperti liburan atau pun kegiatan sosial lainnya.
    Adapun jenis aset misalnya adalah perbankan, reksa dana pasar uang, dan logam mulia
  • Income Basket
    Dana ini berfungsi sebagai pemberi penghasilan bagi Safe Basket. Sumber penghasilan dapat berasal dari portofolio aset investasi atau aset profduktif yang dimiliki.
    Jenis aset ini juga bertujuan sebagai alat untuk menjaga stabilitas dan mengalahkan inflasi yang terjadi.
  • Growth Basket
    Dana ini berfungsi untuk menjaga agar saldo dana pensiun Anda dapat terus mengalahkan inflasi.
    Jika Indonesia memiliki rata-rata tingkat inflasi 5 persen per tahun, maka aset investasi yang dipilih juga harus berpotensi memberikan hasil yang lebih tinggi.
    Adapun jenis aset dalam alokasi ini dapat berupa saham maupun aset bisnis lainnya.

Baca juga: Tak Punya Dana Pensiun? Ini Tips Jitu dari Warren Buffett untuk Simpanan Hari Tua

(Sumber: Kompas.com/ Mutia Fauzia |Editor: Erlangga Djumena)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com