Menurut dia, para tenaga medis sejak awal berharap ada kebijakan yang tegas dari pemerintah.
"Indonesia Terserah" dinilainya sebagai puncak kekesalan setelah melihat penumpukan penumpang yang mengabaikan jarak sosial di Bandara Soekarno Hatta Terminal 2 setelah dioperasikannya transportasi umum.
Tak hanya kepada pemerintah. "Indonesia Terserah" juga dianggap sebagai kritik atas perilaku sebagian masyarakat yang dianggap tak disiplin dengan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran virus corona.
"Seandainya PSBB dijalankan, semua saling mendukung, saya yakin baik-baik saja," ujar Fatur.
Hal yang sama juga diungkapkan sejumlah pengguna Twitter yang memotret ketidakdisiplinan di ruang publik pada masa pandemi virus corona ini.
Ada yang menyebutkan, jalanan mulai ramai menjelang Lebaran, bahkan sejumlah pasar ramai oleh warga.
Selain itu, sorotan terhadap sikap abai keselamatan diri dan orang lain karena ada yang tidak menggunakan masker.
@RadioElshinta ... info ada pasar kaget di joglo... ini PSBB apa tidak sih sebenernya??? #indonesiaterserah pic.twitter.com/9IULzAq6vL
— tirtakusuma22 (@tirtakusuma221) May 17, 2020
Dalam sejumlah kesempatan, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengingatkan bahwa disiplin masyarakat merupakan salah satu kunci untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Artinya, disiplin untuk physical distancing, disiplin untuk tidak keluar rumah, disiplin untuk tidak bepergian, disiplin untuk tidak mudik akan menjadi kunci keberhasilan," kata Yurianto, seperti diberitakan Kompas.com, 9 Mei 2020.
Ia menekankan, untuk mengurangi risiko terpapar Covid-19, sebaiknya menerapkan physical distancing.
Kedua, mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir. Kebiasaan ini harus dilakukan secara disiplin dan terus menerus.
Masyarakat juga diharapkan disiplin menggunakan masker saat keluar rumah, serta mematuhi aturan pemerintah daerah terkait pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
(Sumber: Kompas.com/Penulis: Dandy Bayu Bramasta, Vina Fadhrotul Mukaromah, Nur Fitriatus Shalihah, Haryanti Puspa Sari | Editor: Sari Hardiyanto, Inggried Dwi Wedhaswary, Diamanty Meiliana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.