KOMPAS.com - Bayi berusia enam minggu di Inggris diyakini menjadi pasien infeksi virus corona termuda yang meninggal dunia.
Bayi itu termasuk di antara daftar 409 kasus kematian terbaru yang diumumkan pada Jumat (8/5/2020).
Belum jelas apakah bayi tersebut memiliki masalah kesehatan yang mendasarinya sebelum dinyatakan positif Covid-19.
The Guardian, Jumat (8/5/2020), memberitakan, NHS Inggris menyebut bayi itu meninggal di rumah sakit pada 3 Mei 2020 dan keluarganya telah diberitahu.
Sementara, pasien tertua di antara kematian terakhir berusia 103 tahun dan 22 orang lainnya berusia antara 40 sampai 96 tahun.
Pengumuman tersebut disampaikan bersamaan dengan pemberian penghargaan kepada seorang dokter spesialis kanker terkemuka yang meninggal dunia akibat virus corona.
Baca juga: Seorang Ibu Berbagi Pengalamannya soal Gejala Virus Corona pada Anak
Dia adalah Tariq Shafi, seorang konsultan hematologi di rumah sakit Darent Valley di Dartford, Kent yang meninggal pada Rabu (6/5/2020) setelah menggunakan ventilator selama dua minggu.
Istrinya, Varda, kepada Geo News, mengatakan, Tariq meninggal saat menjalankan tugas.
"Tariq meninggal di bulan Ramadhan yang diberkati saat menjalankan tugas. Bahkan, setelah dia mengalami gejala Covid-19 dan mengisolasi diri di rumah, dia terus melakukan pelayanan melalui klinik telepon," kata Varda.
Tariq pertama kali mulai menunjukkan gejala pada awal bulan lalu. Namun, keluarganya mengatakan bahwa dia terus bekerja tanpa henti.
Putranya, Taimur dan Umar bekerja sebagai dokter dan dokter gigi, sementara putrinya, Meeral adalah seorang radiografer.
"Kami memintanya untuk berhenti. Tetapi dia mengatakan tidak ada orang lain yang merawatnya yang sakit," kata mereka.
Di Manchester, anak-anak perempuan dari pedagang pasar yang meninggal bersama istrinya setelah terpapar virus corona, berjanji untuk mempertahankan bisnis orang tuanya.
Baca juga: Gejala Covid-19 pada Anak Mirip Penyakit Kawasaki Muncul di AS
Ken Kayani dari Chorlton di Manchester, yang mengelola sebuah kios di St Johns Market di Liverpool selama 40 tahun, meninggal pada 30 April 2020.
Empat minggu sebelumnya, istri Ken Kayani, Aziza, juga meninggal dunia karena virus corona.