Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Baru Virus Corona, Muncul Ruam pada Kaki Pasien Positif Covid-19

Kompas.com - 02/05/2020, 09:02 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gejala terkait penyakit Covid-19 diketahui semakin beragam. Selain sesak napas, batuk dan demam, Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) juga menemukan adanya 6 gejala baru terkait virus yang menyerang saluran pernapasan tersebut.

Yakni panas dingin, menggigil, nyeri otot, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan kehilangan rasa atau bau.

Selain gejala di atas, seorang dokter spesialis kulit di Boston, Massachusetts, dr Dennis Porto menemukan gejala fisik dari orang yang terinfeksi virus corona jenis baru atau SARS-CoV-2.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

Adapun pendapatnya itu diungkapkan melalui akun Twitter Dennis Porto, MD, MPH, @pourteaux pada Kamis (30/4/2020).

"Saya mendiagnosis seorang pasien (mungkin) dengan virus corona berdasarkan pemeriksaan kulitnya hari ini. Dia memiliki 'jari kaki Covid' selama enam minggu dan dinyatakan tidak menunjukkan gejala. Dia memiliki pekerjaan melayani masyarakat. Saya telah melihat beberapa pasien seperti ini. Sulit membayangkan virus ini belum ada di mana-mana," tulis Porto dalam twitnya.

Diketahui, ciri-ciri kulit diduga pasien Covid-19 memiliki ruam kemerahan di ujung jari-jari kaki.

Baca juga: Kenali Masa Inkubasi Virus Corona di Dalam Tubuh, Berapa Lama?

Gejala kulit diamati pada pasien Covid-19

Dilansir dari Dermatologytimes.com, Selasa (21/4/2020), gejala baru muncul pada pasien Covid-19, virus dilaporkan dapat memengaruhi tidak hanya paru-paru, melainkan organ-organ internal lainnya, serta indera.

Dan saat ini dokter kulit sedang mengamati reaksi kulit pada pasien dengan penyakit ini.

Adapun rekasi-reaksi ini termasuk ruam pada kulit seperti pasien yang mengalami DBD, ruam seperti gatal-gatal, ruam seperti campak, dan pernio.

Reaksi-reaksi ini dikenal sebagai "jari kaki Covid-19".

Menurut sebuah artikel dari USA Today, "jari kaki Covid-19," pertama kali dicatat pada bulan Maret oleh ahli dermatologi Italia, tampaknya lebih banyak terjadi pada pasien anak-anak dan dewasa muda dan ditandai oleh lesi biru atau ungu yang muncul di jari kaki.

Baca juga: CDC Tambahkan 6 Gejala Baru Virus Corona, Apa Saja?

Tidak menunjukkan gejala khas

Menariknya, pasien dengan gejala kulit ini tampaknya tidak menunjukkan gejala khas lain yang terkait dengan virus, termasuk sesak napas, batuk dan demam, dan juga cenderung untuk menguji negatif sejak dini.

"Ini adalah manifestasi yang terjadi sejak awal penyakit ini, artinya Anda memiliki ini terlebih dahulu, kemudian Anda mengalami progres. Kadang-kadang ini mungkin petunjuk pertama Anda bahwa mereka memiliki Covid-19 ketika mereka tidak memiliki gejala lain," ujar Kepala Penyakit Menular di Schoool of Medicine University of Pennsylvania, Ebbing Lautenbach.

Lesi pada jari-jari kaki telah diamati menghilang setelah 7-10 hari pada beberapa pasien, sementara yang lain terus menunjukkan gejala virus yang lebih klasik.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Kucing Calico dan Tortie Kebanyakan Betina, Ini Alasannya

Tren
10 Mei 'Hari Kejepit', Apakah Libur Cuti Bersama?

10 Mei "Hari Kejepit", Apakah Libur Cuti Bersama?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com