Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pendidikan Nasional dan Momen Mengenang Ki Hadjar Dewantara...

Kompas.com - 02/05/2020, 07:57 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Melansir artikel lain dari harian Kompas edisi 23 April 1985, pihak keluarga dan Majelis Luhur Taman Siswa telah menyampaikan hal ini kepada semua wali kota dan bupati se-Indonesia.

Surat berisi informasi yang sama juga pernah dikirimkan kepada semua menteri di Kabinet Pembangunan III.

Dalam surat itu, dilampirkan kesaksian dari pihak Taman Siswa dan keluarga yang benar-benar mendengar dan mengetahui wasiat itu.

Beberapa di antaranya yang menjadi saksi adalah ketiga putra dan putri Ki Hadjar Dewantara, yaitu Ki Subroto Arya Mataram, Nyi Ratih Saleh Lahade, dan Ki Sudiro Alimurtolo.

Meski penamaan ini menunjukkan penghormatan dan upaya bangsa untuk tetap mengingat sosoknya, Ki Hadjar Dewantara merasa keberatan dan tak berkenan.

Ketika itu, kepada harian Kompas, Panitera Umum Majelis Luhur Farnan Siswa H Moesman W berharap pemerintah dan masyarakat memberi perhatian terhadap wasiat tersebut dan menghargainya dengan tidak menamai jalan atau taman dengan nama "Ki Hadjar Dewantara".

"Pengabadian nama Ki Hadjar Dewantara sebetulnya membesarkan hati Majelis Luhur Taman Siswa, namun bagaimana lagi kalau beliau keberatan," ujar Moesman.

Namun, menurut dia, saat itu sudah ada kota-kota di Indonesia yang menggunakan nama Ki Hadjar Dewantara sebagai nama jalan atau taman, misalnya di Cilacap, Bukittinggi, Pekanbaru, dan Tanjungkarang.

"Kami mengharap segera diganti dengan nama lain," ujar Moesman.

Menurut dia, penggunaan nama itu tidak ada konsultasi atau izin dengan pihak keluarga atau Taman Siswa.

Baca juga: Fakta Hardiknas, Mengenang Ki Hadjar Dewantara hingga Kisah Penolakannya

Hingga saat ini, nama Ki Hadjar Dewantara juga masih digunakan untuk penamaan ruas jalan di sejumlah kota.

Dengan mengetikkan nama tersebut di pencarian Google Maps, terlihat beberapa daerah masih menggunakan namanya sebagai nama jalan.

Beberapa wilayah itu di antaranya Sidoarjo, Surakarta, Jombang, Pasuruan, dan Probolinggo.

Jika melihat Yogyakarta sebagai tempatnya, tidak ada penggunaan nama Ki Hadjar Dewantara untuk menamai fasilitas umum, seperti jalan dan taman kota.

Di Yogyakarta, hanya ada sebuah jalan di Kecamatan Mergangsan yang bisa mengingatkan masyarakat pada sosok Ki Hadjar Dewantara.

Jalan itu bernama Jalan Taman Siswa, sesuai dengan organisasi cikal-bakal pendidikan nasional bentukan Ki Hadjar Dewantara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com