Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan "Ngeyel", Mengapa Saat Wabah Virus Corona Wajib untuk di Rumah Saja?

Kompas.com - 18/04/2020, 06:04 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Namun, ada hal yang harus diingat dalam upaya pencegahan berupa banyak aktivitas di rumah, harus diikuti dengan pelaksanaan strategi utama mengatasi pandemi.

"Menurut saya dengan cakupan tes dan pelacakan kasus kontak yang masif dan agresif, dilanjut dengan perawatan dan isolasi kasus kontak," jelas Dicky.

Kendati diharuskan untuk tetap tinggal di rumah, bagi yang memang harus tetap bekerja di luar rumah, seperti apotek, penjual makanan, dan lain sebagainya, tetap bisa melakukan aktivitasnya tetapi dengan syarat.

Syarat tersebut, imbuhnya, dengan tetap mematuhi jaga jarak dua meter, sering cuci tangan, jauhi atau hindari keramaian, dan menggunakan masker.

Baca juga: Lebih Dekat dengan Bilik Swab Ciptaan Dosen UGM

Dilihat dari banyak faktor

Ketika disinggung apakah tingkat kepatuhan masyarakat Indonesia untuk tinggal di rumah sudah bagus, ia menjawab harus dilihat dari banyak faktor.

Menurut Dicky, faktor utama yang harus dilihat adalah kebutuhan hidup dasar masyarakatnya.

"Bila tercukupi, tentu kepatuhan itu akan lebih mudah terjadi. Namun bila tidak, ya seperti yang terjadi di berbagai kota yang merapkan PSBB, penjual atau orang tetap lalu lalang, terutama golongan masyarakat berpenghasilan tidak tetap yang mengandalkan penghasilan harian," jelas dia.

Ia mengatakan, kenyataan atau fakta ini tidak bisa dikesampingkan walaupun telah ada kebijakan dari pusat untuk mendukung kehidupan masyarakat per bulannya.

Masalah selanjutnya adalah, apakah sudah tepat sasaran dan apakah sudah sampai di sasaran kah bantuan yang diberikan tersebut.

"Satu hal yang harus dingat adalah pandemi Covid-19 ini diprediksi palling cepat hingga September atau Oktober. Artinya, tidak mungkin memaksa masyarakat terus menerus diam di rumah. Jadi harus ada strategi yang disesuaikan," pungkas Dicky.

Baca juga: Penjelasan Mengapa Pasien Sembuh di Korea Selatan Kembali Dinyatakan Positif Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com